Cabang Olahraga (cabor) taekwondo mempersembahkan total 1 emas, 4 perak dan 4 perunggu di ajang Sea Games ke 32 di Kamboja 2023.
Megawati Tamesti Maheswari berhasil mempersembahkan medali emas yang berlangsung di Chory Changvar International Convention and exhibition Center, Phnom Penh, Senin (15/5/2023) sore WIB.
Dalam perebutan medali emas, Megawati menghadapi taekwondoin asal Thailand Chutikan Jongkolrattanawattana.
Pertandingan laga final antara Megawati dan Chutikan berlangsung sengit dan menegangkan.
Di awal pertandingan, Mega mendapat tekanan sejak awal dari Chutikan. Dia cukup kesulitan menahan serangan bertubi-tubi yang dilancarkan atlet Thailand tersebut hingga harus tertinggal 0-1.
Meski begitu, Mega mampu bangkit usai tertinggal dari Chutikan. Mega tampil cukup eksplosif dan percaya diri sehingga berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Megawati berhasil mempertahankan performa ciamiknya. Hasilnya, dia berhasil menumbangkan Chutikan sekaligus menutup pertandingan dengan skor akhir 2-1. Praktis, hasil ini membuatnya berhasil meraih medali emas pertama pertama untuk cabor taekwondo.
Sementara itu, nasib berbeda harus didapat atlet Taekwondo Indonesia lainnya yakni Naufal Khairudin Osanando. Naufal yang turun di kelas under 80-kg putra harus puas mendapat medali perak usai kalah dari atlet Malaysia, Muhammad Syafiq Zuber.
Sebelumnya cabor taekwondo juga berhasil merebut 3 medali perak. 1 perak dari disiplin poomsae (jurus) atas nama Wawan Syahputra, dan 2 perak dari Nicholass Armanto dikelas Under 87 Kg putra dan Ni Kadek Heni Prikasih dikelas Under 46 Kg putri. Dengan tambahan 1 emas dan satu perak, total cabor taekwondo Indonesia menyumbang 1 emas. 4 perak dan 4 perunggu di Sea Games Kamboja 2023 ini.
Terkait pencapaian hasil tersebut ketua umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Letjen TNI (Purn) H. M Thamrin Marzuki menyatakan rasa syukur dan apresiasi mendalam atas kerja keras semua pihak. Utamanya para atlet. pelatih dan seluruh tim official untuk menampilkan kemampuan terbaiknya di ajang Sea Games ini.
"Saya selaku ketua Umum PBTI, mengapresiasi dan bangga kepada seluruh atlet. Mereka telah berjuang keras dengan segenap kemampuan yang dimiliki untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara. Saya menyaksikan langsung mereka telah berusaha dan berjuang keras agar merah putih berkibar dan lagu Indonesia Raya bekumandang di podium juara. " Imbuhnya.
Lebih lanjut Thamrin juga mengungkapkan rasa syukurnya bahwa akhirnya lagu Indonesia Raya berkumandang dan sang saka merah putih berkibar di podium tertinggi.
"Saya menjadi saksi bahwa para atlet telah menunjukkan kinerja profesionalitas dan tanggung jawabnya dengan penuh dedikasi, semangat esprit de corps yang tinggi dan jiwa korsa yang berkobar-kobar untuk menunjukkan prestasi terbaiknya bagi bangsa dan negara." Terang Thamrin
Tak lupa selaku Ketua Umum, dirinya mewakili Keluarga Besar Taekwondo Indonesia, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama pemerintah (kemenpora, KONI dan KOI) yang telah mendukung segala proses persiapan tim hingga akhirnya ikut berkontribusi menambah raihan medali untuk kontingen Indonesia di Sea Games ke-32 di Kamboja 2023 ini. Inilah yang bisa cabor taekwondo persembahkan untuk bangsa dan negara dengan segala keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki.
Ia juga menyatakan bertanggung jawab atas raihan medali yang tidak mencapai target yang dibebankan kepada cabor taekwondo. Seperti diketahui, cabor taekwondo di targetkan oleh pemerintah meraih 3 medali emas, meningkat satu medali emas yang sebelumnya ditargetkan 2 medali emas.
"Setelah Sea Games ini, semua aspek terkait tata kelola manajemen pelatnas, utamanya masalah-masalah teknis dan non teknis akan kita evaluasi bersama secara menyeluruh." Tegas Thamrin.
Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Letjen TNI (Purn) Thamrin Marzuki, melepas keberangkatan Timnas Taekwondo Indonesia yang akan berlaga di Sea Games Kamboja 2023 di GOR Popki Cibubur, jakarta Timur (9/5).
Selain jajaran pengurus PBTI, hadir pula para orang tua atlet dan para senior serta mantan atlet nasional yang pernah membela merah putih di ajang Sea Games dan event-event Internasional sebelumnya. Kehadiran mereka selain menambah dukungan, juga memberikan semangat dan motivasi kepada para atlet.
Dalam arahannya, Ketua Umum PBTI menekankan agar nantinya para atlet tampil percaya diri dan penuh semangat pantang menyerah. Beliau optimis mengingat penampilan dan persiapan yang matang yang telah dijalankan oleh timnas taekwondo Indonesia. Baik persiapan di pelatnas Cibubur, maupun ketika mengikuti uji coba di beberapa turnamen open Internasional serta tryout ke Korea Selatan dan Bulgaria.
“Para atlet harus tampil maksimal dan penuh percaya diri. Karena saya percaya dan yakin kita bisa meraih medali. Kalian juga saksikan para senior juga hadir mendukung saudara-saudara semua. Jadikan dedikasi dan pengalaman para senior yang pernah membela merah putih ini sebagai pembelajaran akan pentingnya semangat juang dan pantang menyerah” Terang Thamrin.
Dalam kesempatan pelepasan ini, ketua Umum PBTI juga mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak, khususnya para orang tua atlet yang hadir untuk ikut memberikan dukungan kepada putra-putrinya. Thamrin juga mengajak para atlet untuk tidak henti-hentinya berdoa dan memohon restu orang tua guna menghadapi perjuangan membela merah putih di Sea Games Kamboja ini.
Target Minimal 3 Medali Emas
Dalam wawancaranya dengan wartawan, Ketua Umum PBTI mengungkapkan bahwa PBTI mematok sapu bersih medali emas yang di ikuti taekwondo di Sea Games Kamboja. Minimal cabor taekwondo bisa meraih 3 medali emas. Target tersebut dua emas lebih banyak dibandingkan raihan timnas di Sea Games Vietnam tahun lalu, dan beban target tersebut memang belum pernah dicapai dalam sepuluh tahun terakhir oleh timnas taekwondo Indonesia.
Menurut Pelatih timnas taekwondo Indonesia, Ong Stevanus, target tersebut merupakan target yang cukup tinggi. Mengingat taekwondo tidak pernah merebut dua emas dalam lima Sea Games terakhir. Seperti diketahui pada Sea Games 2011 saat Indonesia sebagai tuan rumah, taekwondo berhasil meraih enam emas. Setelah itu gagal meraih emas di Sea Games Myanmar 2013, meraih dua emas di Sea Games Singapura 2015 dan Malaysia 2017, tanpa emas pada Sea Games Filipina 2019 dan satu emas pada Sea Games Vietnam 2021.
Namun demikian menurut Ong, dirinya optimis, meskipun lebih tinggi, target tersebut tetap realistis untuk diwujudkan. Mengingat menurutnya para atlet merupakan atlet yang berpengalaman mengikuti Sea Games Vietnam tahun lalu. Selain itu, para atlet juga memiliki grafik positif selama mengikuti open turnamen internasional dan tryout di Korea dan training camp Bulgaria.
Cabor taekwondo mengirimkan sepuluh atlet untuk disiplin kyorugi (tarung) dan satu atlet untuk disiplin poomsae (jurus). Para atlet tersebut adalah Ni Kadek Heni (U – 46 Kg putri) Megawati Tamesti (U-53 kg Putri), Aqila Aulia (U-57 kg Putri), Silvana Amanda (U-67 kg Putri), Dinda Putri (U-73 kg Putri), dan Thoriq Muhamad (putra U-58 kg Putra), Muhammad Bassam Raihan (U-63 Putra), Adam Yazid (U-68 Putra), Osanando Naufal (U-80 kg Putra), Nicholas Armanto (U-87 kg Putra), serta Wawan Saputra pada disiplin poomsae (freestyle).
Pada Sea Games Vietnam lalu, Bassam merebut medali emas dan Silvana meraih perak. Osanando, Nicholas, Ni Kadek Heni, Megawati, dan Dinda meraih perunggu
Cabor Taekwondo di SEA Games Kamboja 2023 ini memperebutkan 24 medali emas dan direncanakan dilaksanakan di Chroy Changvar Convention Center, Phnom Penh, 12 – 15 Mei 2023
Timnas Taekwondo Indonesia berhasil meraih medali emas di kejuaraan Bulgaria Open 2023 yang berlangsung di kota Sofia 3 – 5 Maret 2023 lalu. Turnamen Open Internasional level G2 ini diikuti sekitar 1500 atllet dari 29 negara. Kejuaraan mempertandingkan kategori Kadet, junior dan senior.
Medali emas diraih oleh Ni Kadek Heni Prikasih yang bertanding di kelas U-46 kilogram putri. Di Final Heni mengalahkan taekwondoin asal Israel. dengan skor akhir mutlak 2 - 0. Kedua taekwondoin bertarung sengit dan agresif. Sejumlah variasi tendangan juga di arahkan. Baik ke kepala maupun ke tubuh kedua atlet. dari 3 ronde pertandingan. Di ronde pertama Heni unggul dengan skor 13 : 9, dan di ronde ke dua Heni Unggul 11 : 6. Dengan dua kemenangan di dua ronde tersebut, Heni dipastikan meraih medali emas.
Menurut Kim Seung-ill, pelatih taekwondo Indonesia asal Korea Selatan, dirinya menginformasikan para atlet sudah tampil lepas dan kualitas penampilannya sudah semakin baik.
“Bagi taekwondoin muda, ini adalah pengalaman berharga untuk mengukur kualitas Teknik, kondisi fisik dan kesiapan mental.” Ujar Kim ketika dimintai keterangannya (7/3)
Keberhasilan Heni meraih emas disambut positif oleh Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Letjen TNi (Purn) H.M Thamrin Marzuki. Dalam keterangannya yang diterima redaksi, Thamrin Marzuki memberikan apresiasi atas keberhasilan slah satu atlet taekwondo yang dikirim ke Bulgaria meraih emas.
“ Ini menjadi pemicu motivasi untuk meraih hasil maksimal di Sea Games Kamboja nanti.” Ujar Thamrin.
Timnas Taekwondo Indonesia yang berangkat ke Bulgaria terdiri oleh Ni Kadek Heni Prikasih yang bertanding di kelas U-46 kilogram putri, Megawati Tamesti (U-53 kg putri), Silvana Lamanda (U-67 kg putri), Thoriq Muhammad (U-58 kg putra), Bassam Taihan (U-63 kg putra), dan Osanando Naufal (U-80 kg putra) Heni dan kawan-kawan akan bertanding pada Minggu 5 Maret besok.
Selain ke Bulgaria, sebagian atlet pelatnas taekwondo Indonesia juga melakukan Try out ke Filipina untuk mengikuti kejuaraan Asean Taekwondo Federation di Manila 10 - 12 Maret 2023 mendatang.
Tim yang akan bertanding ke Filipina terdiri dari oleh Aqila Aulia (U-57 kg putri), Dinda Putri (U-73 kg putri), Adam Yazid (U-68 kg putra), dan Nicholaus Armanto (U-87 kg). Adapun, Megawati dan Thoriq yang bertanding di Bulgaria juga direncanakan akan turun kembali bertanding di Manila di kelas yang sama seperti kejuaran di Sofia.
Keberhasilan Ni Kadek Heni Prikasih di Bulgaria ini juga disambut positif Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman.
"Selamat kepada Ni Kadek Heni Prikasih yang berhasil meraih prestasi yang membanggakan," kata Marciano.
Menurutnya, dengan berlatih lebih keras lagi, dirinya yakin akan ada prestasi-prestasi lain di event-event Internasional berikutnya. Selain itu, keberhasilan ini juga menurutnya juga akan memotivasi atlet-atlet Indonesia lainnya untuk berprestasi.
"Terima kasih atas kerja keras Heni, pelatih Kim, tim official dan Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) yang berhasil menorehkan prestasi," sambung Marciano.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) Dr. Fahmy Fachrezzy, M.Pd mengatakan turnamen yang diikuti timnas taekwondo di Bulgaria ini semoga menjadi pengalaman penting buat para atlet. Atmosfir dan suasana pertandingan diharapkan akan semakin baik membentuk mentalitas bertanding para atlet.
Tryout ke turnamen di Eropa ini menurutnya adalah bagian dari fokus strategi timnas taewondo Indonesia untuk menjaga fisik dan penampilan agar performa atlet terus meningkat hingga peak performance nanti di Sea Games. Yang penting atlet menjaga kondisi mental dan kebugaran fisiknya.
“Kejuaraan di Bulgaria kami sudah mendapatkan catatan teknis atas hasil pertandingan yang telah dilakukan oleh tiap-tiap atlet selama bertanding. Catatan-catatan pelatih ini akan kita diskusikan setelah mereka tiba di Jakarta, dan akan kita evaluasi sebagai bagian dari upaya persiapan kita menuju Sea Games nanti.” Ujar Fachmi yang juga dosen di UNJ ketika dihubungi (7/3)
Untuk diketahui bahwa para atlet dalam dua tim tersebut adalah mereka yang terpilih dari hasil seleksi nasional untuk diberangkatkan pada SEA Games 2023 Kamboja pada Mei nanti. Indonesia hanya fokus mengikuti pertandingan senior di enam nomor yang diikuti oleh masing-masing atlet. Selain pelatihan rutin, tidak ada program spesifik yang dilakukan para atlet dalam menghadapi kejuaraan tersebut. Fahmy mengatakan, pihaknya bersikap optimistis karena para atlet yang ikut adalah mereka yang terbaik dan berpengalaman secara nasional dan internasional.
Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) sukses menggelar Diklat dan Penyegaran Wasit Nasional, Diklat Penguji Nasional dan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) High DAN Kukkiwon di Hotel Hotel Green Forest, Bogor – Jawa Barat 1 – 12 Maret 2023.
Kegiatan yang dinamakan Diklat 3 in 1, karena tiga kegiatan menjadi satu ini diikuti sebanyak 417 peserta dengan dua gelombang. Gelombang pertama, diikuti sebanyak 117 peserta untuk mengikuti kegiatan Diklat Wasit Nasional dan Penyegaran Wasit Nasional. Gelombang kedua diikuti sebanyak 72 peserta untuk mengikuti kegiatan Diklat Wasit Nasional dan Penyegaran Wasit Nasional, 85 peserta untuk mengikuti Diklat Penguji Nasional dan sebanyak 35 peserta mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat High DAN.
Acara dibuka oleh Ketua Umum PBTI Letjen TNI (Purn) H.M Thamrin Marzuki. Dalam sambutannya, Ketua Umum PBTI Thamrin Marzuki mengatakan, bahwa salah satu aspek penting pembinaan dan pengembangan prestasi taekwondo, yang juga selalu menjadi concern PBTI adalah keberadaan para praktisi taekwondo yang berprofesi sebagai wasit dan para penguji UKT. Ditangan wasitlah sebuah keputusan penting diambil tentang hasil dan nilai-nilai obyektifitas sebuah pertandingan. Juga terhadap peran bagi para penguji ketika para taekwondoin melakukan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT). Kualitas atlet dan kelayakan mereka mengusai skill yang disesuaikan dengan tingkatan sabuknya atau DAN nya tergantung bagaimana kapasitas dan kompetensi penguji.
“Sebesar apapun pertandingan dan sebaik apapun peraturan pertandingan, tidak akan menjadi berkualitas, apalagi dikenang oleh para atlet sebagai sebuah event yang membanggakan, Jika di pertandingan itu, tidak dipimpin oleh para wasit yang kompeten dan memiliki kapasitas dan kemampuan sebagai pemimpin dan pengadil pertandingan dengan baik. Begitu halnya dengan penguji, setinggi apapun sabuk atau tingkatan DAN para taekwondoin, kelayakan menyandang sabuk atau tingkatan DAN nya itu tergantung seberapa obyektif penguji melakukan penilaian saat mereka mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat. ” Terang Thamrin.
Dalam kerangka pemikiran itulah, PBTI senantiasa mendudukkan peran dan fungsi wasit dan Penguji sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari program dan pembinaan, serta pengembangan prestasi taekwondo Indonesia.
Ditambahkan Ketua Umum, kapasitas dan kemampuan para wasit dan penguji harus terus adaptif dan menyesuaikan diri dengan kondisi dan perkembangan aturan pertandingan yang dikeluarkan oleh organisasi World Taekwondo (WT). Up grading dan penyeragaman tentang aspek penilaian dalam aturan pertandingan inilah yang menjadi suatu keharusan setiap wasit harus terus melakukan pembinaan dan pengembangan kapasitas keilmuannya tentang perwasitan.
Dalam konteks menjaga dan peningkatan kompetensi inilah Diklat dan Penyegaran wasit nasional 2023 dilaksanakan. Apalagi secara khusus Diklat dan Penyegaran ini dikaitkan dengan perhelatan Sea Games dan Asian Games serta Olimpiade Paris 2024 mendatang, Dimana di gelaran multi event akbar tersebut, kemungkinan para wasit asal Indonesia, termasuk wasit untuk kategori PARA akan memimpin jalannya pertandingan taekwondo di Olimpiade Paris tersebut. Dan terutama untuk pemahaman wasit, Penyegaran kali ini juga difokuskan sebagai sarana sosialisasi amandemen aturan pertandingan Taekwondo Internasional tahun 2022 (WT Competition rules Amandemen 2022). Khususnya peraturan pertandingan WT Poomsae,
Oleh karenanya, dengan makin seringnya terjadwal secara reguler dan terprogram, diklat perwasitan, Diklat Penguji Nasional dan UKt High DAN ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM anggota taekwondo Indonesia yang siap pakai dan siap terap di berbagai event yang dilaksanakan di daerah-daerah. Bukan cuma itu, yang lebih penting adalah selain menjaga nilai kompetensi, juga adanya pemahaman atau persepsi yang sama terhadap parameter penilaian dalam memahami peraturan pertandingan, dan peraturan lainnya yang telah diputuskan dalam SOP penguji yang dikeluarkan PBTI. Apalagi UKT High DAN ini tidak lagi dilaksanakan di Korea. Maka untuk menjaga trust PBTI kepada Kukkiwon, maka standard atau kualitas hasil yang menjadi ekspektasi PBTI haruslah sesuai pula dengan ekspektasi yang diminta oleh Kukkiwon terkait penyandang sabuk DAN (tinggi).
Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia Letjen TNI (Purn) H.M Thamrin Marzuki membuka acara Diklat dan Penyegaran Wasit Nasional Poomsae, Diklat Penguji Nasional dan UKT HIGH DAN di Yang dilaksanakan Hotel Green Forest, Bogor – Jawa Barat (1/3). Kegiatan tersebut dibagi kedalam dua gelobang. Gelombang pertama 1 - 6 Maret 2023, dan gelombang kedua dilaksanakan dari tanggal 6 - 12 Maret 2023 mendatang
Kegiatan yang dinamakan Diklat 3 in 1, karena tiga kegiatan menjadi satu ini diikuti sebanyak 417 peserta. Digelombang pertama, sebanyak 117 mengikuti kegiatan Diklat Wasit Nasional dan Penyegaran Wasit Nasional. Di gelombang kedua sebanyak 72 peserta mengikuti kegiatan Diklat Wasit Nasional dan Penyegaran Wasit Nasional, Diklat Penguji Nasional sebanyak 85 peserta dan sebanyak 35 peserta mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat High DAN.
Ketua Umum PBTI Thamrin Marzuki dalam pernyataannya mengatakan bahwa salah satu aspek penting pembinaan dan pengembangan prestasi taekwondo, yang juga selalu menjadi concern PBTI adalah keberadaan para praktisi taekwondo yang berprofesi sebagai wasit dan para penguji UKT. Ditangan wasitlah sebuah keputusan penting diambil tentang hasil dan nilai-nilai obyektifitas sebuah pertandingan. Juga terhadap peran bagi para penguji ketika para taekwondoin melakukan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT). Kualitas atlet dan kelayakan mereka mengusai skill yang disesuaikan dengan tingkatan sabuknya atau DAN nya tergantung bagaimana kapasitas dan kompetensi penguji.
“Sebesar apapun pertandingan dan sebaik apapun peraturan pertandingan, tidak akan menjadi berkualitas, apalagi dikenang oleh para atlet sebagai sebuah event yang membanggakan, Jika di pertandingan itu, tidak dipimpin oleh para wasit yang kompeten dan memiliki kapasitas dan kemampuan sebagai pemimpin dan pengadil pertandingan dengan baik. Begitu halnya dengan penguji, setinggi apapun sabuk atau tingkatan DAN para taekwondoin, kelayakan menyandang sabuk atau tingkatan DAN nya itu tergantung seberapa obyektif penguji melakukan penilaian saat mereka mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat. ” Terang Thamrin.
Dalam kerangka pemikiran itulah, PBTI senantiasa mendudukkan peran dan fungsi wasit dan Penguji sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari program dan pembinaan, serta pengembangan prestasi taekwondo Indonesia.
Ditambahkan Ketua Umum, kapasitas dan kemampuan para wasit dan penguji harus terus adaptif dan menyesuaikan diri dengan kondisi dan perkembangan aturan pertandingan yang dikeluarkan oleh organisasi World Taekwondo (WT). Up grading dan penyeragaman tentang aspek penilaian dalam aturan pertandingan inilah yang menjadi suatu keharusan setiap wasit harus terus melakukan pembinaan dan pengembangan kapasitas keilmuannya tentang perwasitan.
Dalam konteks menjaga dan peningkatan kompetensi inilah Diklat dan Penyegaran wasit nasional 2023 dilaksanakan. Apalagi secara khusus Diklat dan Penyegaran ini dikaitkan dengan perhelatan Sea Games dan Asian Games serta Olimpiade Paris 2024 mendatang, Dimana di gelaran multi event akbar tersebut, kemungkinan para wasit asal Indonesia, termasuk wasit untuk kategori PARA akan memimpin jalannya pertandingan taekwondo di Olimpiade Paris tersebut. Dan terutama untuk pemahaman wasit, Penyegaran kali ini juga difokuskan sebagai sarana sosialisasi amandemen aturan pertandingan Taekwondo Internasional tahun 2022 (WT Competition rules Amandemen 2022). Khususnya peraturan pertandingan WT Poomsae,
Oleh karenanya, dengan makin seringnya terjadwal secara reguler dan terprogram, diklat perwasitan, Diklat Penguji Nasional dan UKt High DAN ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM anggota taekwondo Indonesia yang siap pakai dan siap terap di berbagai event yang dilaksanakan di daerah-daerah. Bukan cuma itu, yang lebih penting adalah selain menjaga nilai kompetensi, juga adanya pemahaman atau persepsi yang sama terhadap parameter penilaian dalam memahami peraturan pertandingan, dan peraturan lainnya yang telah diputuskan dalam SOP penguji yang dikeluarkan PBTI. Apalagi UKT High DAN ini tidak lagi dilaksanakan di Korea. Maka untuk menjaga trust PBTI kepada Kukkiwon, maka standard atau kualitas hasil yang menjadi ekspektasi PBTI haruslah sesuai pula dengan ekspektasi yang diminta oleh Kukkiwon terkait penyandang sabuk DAN (tinggi).
Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Letjen TNI (Purn) H.M Thamrin Marzuki menyatakan dirinya siap memimpin kembali induk cabang olahraga taekwondo Indonesia - PBTI. Demikian hal tersebut disampaikan Thamrin ketika menutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Taekwondo Indonesia 2023 di Hotel Santika, Jakarta (28/2).
Pernyataan tersebut disampaikan Thamrin setelah beberapa pengurus Propinsi mendesak beliau agar bersedia kembali dicalonkan menjadi Ketua Umum PBTI di Munas tahun ini.
“Apa yang saya lakukan sejatinya adalah sebagai bentuk pengabdian. Karena saya punya tanggung jawab moral kepada organisasi yang mengamanahkan saya untuk berbuat yang terbaik. Bukan hanya terkait dengan masalah tata kelola organisasi, tapi jauh lebih penting dari itu adalah meningkatkan pembinaan dan prestasi taekwondo Indonesia ”. Terang Thamrin.
Walaupun dirinya menyatakan siap kembali memimpin taekwondo, dirinya tetap meminta Pengprov untuk kembali mempertimbangan dan memikirkan apabila kemungkinan ada calon lain yang lebih baik dari dirinya. Sebab dirinya dengan tegas menyatakan bahwa Ia sama sekali tidak berambisi untuk kembali memimpin taekwondo.
“Jadi Ketua Umum, atau tidak menjadi Ketua Umum PBTI, saya akan tetap membantu Taekwondo Indonesia, karena saya sudah jatuh hati dengan olahraga ini. Padahal Saya ini seorang Karateka.” Ungkapnya
Sebelumnya beberapa Pengprov menyampaikan dalam pandangan umumnya bahwa sejauh ini kinerja PBTI sudah on the track. Terlepas ada kekurangan disana sini, itu adalah hal yang wajar. Salah satu yang diapresiasi Pengprov adalah upaya yang tengah dilakukan PBTI dalam membangun dan mengembangkan TIIS (Taekwondo Indonesia Integrated System), sebuah kebijakan tatanan tata kelola system administrasi keanggotaan dan kegiatan taekwondo berbasis digital platform. Dimana semua aktivitas kegiatan taekwondo dilakukan secara online dan terintegrasi.
Para pengprov menyatakan sikap positifnya tentang manfaat dari keberadaan TIIS. Dan mereka menyadari bahwa sebuah system yang sedang dikembangkan, Ia akan terus mengalami perbaikan dan penyesuaian demi penyempurnaan.
“Namanya juga perubahan dan pengembangan system, Itu semua tidak bisa dilakukan secara instan. Akan terus ada perbaikan dan penyesuaian. Oleh karena itu program ini harus terus dikawal hingga tuntas dan sempurna. Dan itu bisa dilakukan jika Bapak Thamrin melanjutkan kepemimpinan periode kepengurusannya yang kedua.” Ujar Salah satu peserta Rakernas yang tidak mau disebutkan Namanya.
Selain tentang kebijakan tata kelola, kepemimpinan Thamrin Marzuki juga diapresiasi karena mampu berprestasi di tengah masa pandemi Covid 19. Perlu diketahui bahwa tantangan yang dihadapi Ketua Umum PBTI dalam mengelola organisasi di kepengurusanya tidaklah mudah. Apalagi di tengah wabah pandemi Covid 19 yang melanda seluruh dunia selama dua tahun. Namun sejumlah catatan prestasi tetap ditorehkan. Bahkan di era kepengurusaanya, Indonesia berhasil meraih juara dunia Poomsae. Selain itu dimasa pandemi PBTI telah memfasilitasi beberapa kejuaraan tingkat nasional yang telah diselenggarakan ditanah air. Pasca pandemi mereda, selain prestasi, PBTI juga sukses melakukan berbagai kegiatan lainnya. Antara lain melakukan kegiatan diklat wasit pelatih, dan penguji, memfasiitasi UKT DAN dan High DAN bahkan menyelenggarakan seleknas, audisi nasional, kejuaraan antar wilayah dan kejurnas taekwondo.
Hasil Rakernas Taekwondo Indonesia 2023 merekomendasikan bahwa melalui keberadaan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI), PBTI akan berkomitmen terus mengembangan potensi dan eksistensi, pembinaan dan pengembangan prestasi taekwondo Para (Difable). Selain menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari komunitas taekwondo Indonesia, PBTI berkomitmen menyiapkan SDM, terutama para wasit untuk mendorong kegiatan event taekwondo Para berlangsung dengan baik, seperti halnya pertandingan atau event taekwondo lazimnya. Termasuk juga membantu Pengprov TI di daerah yang berkerjasama dengan NPCI untuk membentuk NPCI cabor taekwondo di seluruh propinsi.
Terkait dengan kesiapan Peparnas Sumut 2024, dilaporkan bahwa NPCI cabor taekwondo telah melaksanakan sosialisasi dan koordinasi di Rakernas NPCI pada tanggal 13 – 15 Februari 2023 lalu di Solo dan ditempat yang sama, sebelumnya telah dilaksanakan pula sosialisasi Para Taekwondo pada tanggal 9 – 10 Februari 2023.
Sejauh ini sudah ada 11 Provinsi yang menyatakan bergabung dalam Para Taekwondo Peparnas Sumut 2024. Propinsi yang menyatakan bergabung adalah : Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Riau, Banten, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, Kalimatan Tengah, Sulawesi Selatan dan NTT. Salah satu propinsi yang sudah melakukan sosialisasi tentang NPCI hingga ke Kabupaten/ Kota adalah propinsi DIY.
Koordinator NPCI cabor taekwondo DR. Singgih Hendarto, S.Pd, MPd menyatakan bahwa untuk membangun atmosfir taekwondo para dan mendorong efektifitas pembinaan dan pengembangan prestasi taekwondo Para, hasil Rakernas PBTI telah menyetujui untuk segera membuat kebijakan agar setiap event pertandingan taekwondo, disiplin Para masuk menjadi bagian dari kategori yang dipertandingkan selain kyorugi dan poomsae. Terkait masih kurangnya wasit taekwondo untuk kategori Para ini, PBTI melalui komisi perwasitan juga akan segera mengadakan Diklat Nasional khusus untuk wasit Para.
Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman telah resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Taekwondo Indonesia Tahun 2023 di Hotel Santika Slipi, Jakarta pada Hari Selasa tanggal 28 Februari 2023.
Rakernas diikuti oleh 34 Pengurus Provinsi. Selain membahas tentang eveluasi dan rencana program kerja, termasuk membahas kesiapan cabor taekwondo dalam menghadapi Sea Games Kamboja, dan Asian Games hangzu, China.
Ketua KONI Pusat dalam sambutan sekaligus membuka acara berharap bahwa Rakernas harus menjadi catatan evaluasi dan bagian dari rencana program kerja PBTI dan pengprov TI. Evaluasi dan rencana program kerja tersebut menurut Marciano nantinya diarahkan dan dikaitkan dengan event-event internasional, baik single event maupun multi event (Sea Games, Asian games, Olimpiade).
Selain itu Marciano juga mengingatkan kepada PBTI dan Pengprov untuk terus giat meningkatkan kejuaraan-kejuaraan di berbagai daerah. Karena dengan kegiatan dan
“Saya berharap PBTI dan Pengprov meningkatkan gelaran kejuaraan-kejuaraan di berbagai daerah. Baik kategori prestasi, maupun festival, rekreasi atau pemasalan di berbagai daerah. Hal ini selain untuk mendorong proses regerenasi dan atmosfir taekwondo, KONI juga berharap agar taekwondo seperti negara asalnya Korea yang menjadi budaya sehingga taekwondo mampu membentuk character building bangsa.” Ujar Marciano.
Lebih lanjut Marciano meminta taekwondo, baik PBTI dan Pengprov untuk menjaga kebersamaan dan soliditas organisasi, karena dengan iklim tata kelola organisasi yang kondusif, dapat lebih efektif menjalankan rencana dan orientasi program kerja. KONI berharap taekwondo menjadi panutan dan contoh teladan dalam tata kelola organisasi olahraga.
Disisi lain, terkait dengan masuknya empat propinsi baru hasil pemekaran di propinsi Papua, Ketua KONI meminta PBTI segera membentuk empat pengprov baru sehingga pada saat PON bisa ikut sebagai kontingen, Untuk hal ini KONI ada kebijakan berkaitan dengan pelaksanaan PON.
“Ada kebijakan KONI, Pengprov cabor taekwondo hasil pemekaran di propinsi tidak harus ikut babak kualifikasi (wild card) bisa mengikuti PON. Ketua Umum PBTI harus mengikuti rencana besar kita, yaitu segera mempersiapkan pengurus provinsi di empat daerah otonomi baru tersebut. Nanti pada saat PON XXI/2024 Aceh-Sumut, mereka sudah ikut,” Tegas Marciano yang sebelum menjabat ketua KONI adalah sebagai Ketua Umum PBTI dua periode.
“Ada kebijakan KONI Pusat, untuk atlet-atlet dari empat DOB itu tidak harus ikuti babak kualifikasi, mereka dapat wildcard,” tambah Ketum KONI Pusat
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), Letjen TNI (Purn) H. M Thamrin Marzuki dalam sambutannya mengatakan bahwa Taekwondo merupakan salah satu cabor prioritas yang masuk kedalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan Olimpiade. Oleh karena itu, diharapkan pada Olimpiade Paris 2024 nanti, ada atlet Taekwondo yang lolos kualifikasi. Ditargetkan pada 2028, kembali lolos dan juga berprestasi.
Dalam sambutannya Thamrin juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Ketua KONI Pusat, Wakil Ketua Umum KONI, Mayjen TNI (Purn) Suwarno dan Sekjen KONI Ade Lukman, Asdep Tenor (Perwaikilan Deputi IV) Dr. M. Aziz Aryanto, MPd dan koordinator NPCI (National Paralympic Commite Indonesia) Cabor Taekwondo Dr. Singgih Hendarto, SPd, MPd atas berbagai informasi yang diberikan dalam rangka membekali para peserta Rakernas.
“Terima kasih atas kehadiran Bapak Ketum KONI Pusat, perwakilan Kemenpora dan NPC, di tengah kesibukannya, masih meluangkan waktu untuk kami,” kata Ketum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Letnan Jenderal TNI Purn H. M. Thamrin Marzuki.
Thamrin juga menegaskan bahwa upaya untuk membina membina olahraga ini telah dilakukan secara maksimal walaupun dirinya mengakui hal ini masih jauh dari ideal. Tapi kita berusaha semaksimal mungkin untuk memajukan Taekwondo ini.
Secara umum Ketua Umum PBTI juga menjelaskan tentang apa yang sudah dilakukan oleh PBTI selama satu tahun terakhir ini. Antara lain pelaksanaan Kejurwil yang dilaksanakan di 6 wilayah dan pelaksanaan Taekwondo Indonesia Integrated System (TIIS) yang sejauh ini partisipasi member yang bergabung makin meningkat.
“Sejauh ini sudah 120 ribu member anggota yang sudah mendaftar. Dan semoga ini terus meningkat.” Terang Ketua Umum
Ketua KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman membuka Kejurnas Taekwondo Indonesia 2022 yang digelar di Indoor Stadium Benteng Taruna Sport Centre, Tangerang Banten (15/12).
Kejurnas yang direncanakan berlangsung hingga 18 Desember 2022 mendatang tersebut diikuti 865 atlet dari 32 Propinsi. Dari 865 atlet tersebut, sebanyak 284 atlet akan tampil di kategori senior, sebanyak 322 atlet bertanding di kategori Junior dan dan Kadet sebanyak 259 atlet.
Dalam sambutannya Marciano mengatakan bahwa Kejurnas taekwondo ini diharapkan mampu melahirkan para atlet muda masa depan taekwondo Indonesia.
“ Kejurnas ini berorientasi pada teridentifikasinya para atlet muda yang akan diproyeksikan kedalam timnas jangka panjang. Ini penting sebagai catatan KONI dan pemerintah bahwa kejurnas ini menjadi salah satu tolok ukur dalam pembinaan dan program implementasi yang tertuang kedalam DBON.” Ujarnya.
Ketua KONI itu juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada PBTI yang telah menyelenggarakan event yang sangat baik untuk memajukan taekwondo Indonesia. Dirinya optimis bahwa taekwondo Indonesia sebagai salah satu cabor unggulan, akan mampu meningkatkan prestasinya di masa depan. Oleh karenanya Marciano meminta konsep pola dan skema penjaringan atlet, terutama atlet kadet dan junior dengan pola pembagian wilayah yang sukses dilaksanakan ini, terus dipertahankan dan terus digulirkan secara kontinyu.
Hal ini menurutnya penting karena potensi atlet muda potensial masih terus bisa berkembang dan dinamis seiring dengan banyaknya event atau kejuaraan yang menjadi tolok ukur keberhasilan progress kepelatihan mereka.
Sementara itu Ketua Umum PBTI Letjen TNI (Purn) H. M Thamrin marzuki dalam sambutannya mengatakan bahwa Kejurnas Taekwondo Indonesia yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Taekwondo Indonesia tahun 2022 ini merupakan salah satu dari program PBTI dalam rangka mendukung program orientasi pemerintah yang dicanangkan kedalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Kejurnas ini juga menurutnya merupakan titik kulminasi dari serangkaian kejurnas antar wilayah yang telah dilaksanakan sebelumnya.
“Kejurnas ini merupakan babak final tingkat Kadet, Junior dan Senior yang mempertemukan antara pemenang di kejuaraan nasional tingkat wilayah 1 – 6 yang telah diselenggarakan sebelumnya sejak bulan November hingga Desember 2022. Dan Kejuaraan ini juga menjadi salah satu tahapan dari seleksi atlet yang akan ditentukan dan dipilih dalam seleknas untuk dipersiapkan di ajang Sea Games 2023.” Ujar Thamrin Marzuki.
Ditambahkan Thamrin, bahwa sukses Kejurnas ini tolok ukurnya bukan saja menghasilkan para taekwondoin potensial masa depan. Tapi juga parameternya adalah standard dan kualitas proses serta pelaksanaan pertandingan yang dilaksanakan dengan teknologi barbasis digital. Baik dari sisi administrasi maupun dari sisi teknis pertandingan.
“Selain menggunakan aturan berstandard World Taekwondo (WT) dan penggunaan teknologi PSS serta scooring system, Perlu kami sampaikan bahwa proses administrasi dan verifikasi data atlet sepanjang pelaksanaan kejurnas antar wilayah dan kejurnas kali ini, sepenuhnya telah menggunakan aplikasi Taekwondo Indonesia Integrated System (TIIS). “ Terang Thamrin
TIIS merupakan sebuah aplikasi berbasis online dan program database yang dimiliki PBTI. Aplikasi ini memudahkan semua kegiatan taekwondo. Dari penggunaanya sebagai sarana registrasi dan verifikasi data atlet untuk keperluan pertandingan, pelatihan, dan UKT, juga diperuntukkan untuk sebagai medium real time data pemeringkatan atlet. Dan terutama aplikasi ini juga sebagai database keanggotaan taekwondoin Indonesia. Intinya menurut Thamrin, TIIS adalah instrumen penting bagaimana organisasi taekwondo Indonesia di tata kelola secara modern.
Selain Ketua Umum KONI Pusat, hadir pula Deputi IV Kemenpora Bidang Pengembangan Prestasi Olahraga, Raden Isnanto, Perwakilan Kementerian BUMN, Sekda Kabupaten Tangerang dan sejumlah tokoh serta praktisi taekwondo Indonesia dari berbagai propinsi.
Ketua Umum PBTI : Pembinaan Organisasi dan Prestasi Harus Menjadi Prioritas Demi Masa Depan Taekwondo Indonesia
17 Nov 2022Paska pandemi Covid - 19, Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) terus melakukan kegiatan. Dan beberapa kegiatan yang sebelumnya dilakukan secara online, kini sudah sebagian besar dilakukan secara normal, atau langsung. Tidak lagi virtual. Seperti misalnya kegiatan diklat dan pertandingan atau kejuaraan.
Alhamdulilah ditengah masa pandemi, para praktisi Taekwondo masih bisa bergeliat melakukan kegiatan pembinaan dan prestasi. Berbagai catatan prestasi para atlet yang sukses menjuarai berbagai kejuaraan internasional ditengah masa pandemi, membuktikan bahwa semangat atmosfir pembinaan dan pengembangan prestasi tidak pernah surut. Sampai hari ini semangat dan motivasi demi suksesnya program pembinaan dan pengembangan prestasi terus dilakukan. Demikian hal tersebut disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Letjen TNI (Purn) H. M Thamrin Marzuki ketika ditanya wartawan tentang massifnya kegiatan taekwondo ditanah air akhir-akhir ini.
“Berbagai kegiatan dari diklat dan penataran wasit (PWN), kejuaraan nasional antar wilayah, kejuaraan Open Turnamen tingkat nasional dan suksesnya konsolidasi serta pergantian pengurus di berbagai daerah dalam bentuk Musprov dan Rakerda, membuktikan bahwa para praktisi taekwondo Indonesia telah berhasil terus mengobarkan api semangat dalam membangun penguatan di bidang organisasi maupun Prestasi demi menggapai prestasi saat ini maupun di masa yang akan datang.” Ujar Thamrin
Seperti diketahui, baru-baru ini, selain kejurnas antar wilayah yang sebagian telah digelar dan sukses pelaksanaannya di Aceh, Palembang dan Banten, sebelumnya PBTI juga sukses melakukan penataran dan penyegaran wasit nasional di Jakarta dan Makasar. Selain itu, di bidang tata kelola organisasi, pelaksanaan beberapa propinsi yang menyelenggarakan Musprov juga sukses dalam pelaksanaanya. Seperti pada (9/11) lalu di Sulawesi Tenggara yang kembali memilih Dedi Muskar untuk memimpin untuk kali kedua Pengprov TI Sultra, dan Musprov di Papua Barat yang secara demokratis memilih Marten Luther sebagai ketua Pengprov TI Papua Barat. Baru-baru ini (12/11) pada gelaran Musprov TI di Gorontalo juga berhasil memilih Irwan Mamesah sebagai ketua TI Gorontalo dan Musprov TI di NTT yang telah memilih Fransisco Bernando Bessi sebagai Ketua Pengprov TI NTT. Semua pengurus baru tersebut akan memimpin TI untuk periode 2022 – 2026.
Selain kegiatan tersebut kegiatan lain dalam bentuk open turnamen seperti liga taewondo di Jakarta, kejuaraan Moks Open di Jawa Tengah, dan Open turnamen baru-baru ini (12/11) di Jogyakarta, Kapolri Cup IV di Jakarta, serta Porprov cabor taekwondo di beberapa propinsi, seta POMNAS yang didalamnya juga mempertandingkan Cabor Taekwondo di Padang Sumatra Barat (17/11) juga menggambarkan betapa energi dan geliat atmosfir taekwondo begitu sangat besar pasca Pandemi Covid – 19 ini. Hal tersebut menurut Thamrin merupakan harapan sekaligus optimisme tentang masa depan prestasi taekwondo Indonesia.
“Butuh fokus dan komitmen berorganisasi dan mindset dalam mengembangkan prestasi taekwondo Indonesia serta kesediaan mengorbankan waktu untuk para pengurus, baik di PBTI maupun di daerah saaat ini dengan begitu banyaknya kegiatan.” Terang Thamrin.
Dirinya yakin semua akan berujung pada upaya konsolidasi, penguatan dan perubahan positif dalam prestasi taekwondo Indonesia di masa yang akan datang.
Indonesia Ikut Kejuaraan Dunia Taekwondo di Meksiko
Ditengah tingginya intensitas aktivitas PBTI dalam menggelar dan memonitoring program serta kegiatan taekwondo di berbagai daerah, PBTI juga telah memberangkatkan timnas taekwondo Indonesia untuk mengikuti Kejuaraan dunia taekwondo di Meksiko.
Berkekuatan 3 atlet yang terdiri dari Muhammad Basam yang turun dikelas U – 63 Kg, Ni Kadek Heny Prikasih dikelas U – 46 Kg Putri dan Silvana Lamanda yang turun dikelas U-67 Kg putri serta didampingi pelatih asal Korea Mr. Kim dan manajer Yefi Triaji, timnas taekwondo berangkat berbekal persiapan matang.
Menurut Yefi Triaji, dengan persiapan matang, semoga para atlet bisa bertanding lepas dan mengambil pengalaman berharga di kejuaraan yang menampilkan para atlet terbaik dunia itu.
Ketua Umum PBTI meminta para atlet untuk menjaga kondisi. Baik fisik maupun kesehatan. Laksanakan instruksi pelatih dan selalu berdiskusi disetiap kesempatan kepada pelatih selama mengikuti kejuaraan.