Hendra

Hendra

Website URL: http://www.pbti.info Email: Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) menggelar Seleksi Nasional (Seleknas) untuk persiapan multi event pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara, Sea Games XXXI yang akan berlangsung di Vietnam November 2021 mendatang. Diikuti 14 propinsi dan 114 atlet, Seleknas berlangsung di gedung Popki Cibubur, Jakarta Timur 4 – 7 Februari 2021.

Seleknas dibuka oleh Ketua Umum PBTI, Letjen TNI (Purn) H.M. Thamrin Marzuki, didampingi oleh sejumlah pengurus PBTI dan Pengurus propinsi. Hadir pula Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Kemenpora RI, Chandra Bakti yang memonitoring langsung jalannya seleknas. 

Dalam sambutannya, Ketua Umum PBTI mengatakan, bahwa dirinya mengakui prestasi taekwondo Indonesia di Sea Games mengalami pasang surut. Namun kita selalu berikhtiar untuk terus mengevaluasi diri secara obyektif.

“Saya optimis, taekwondo Indonesia akan kembali menunjukkan prestasi terbaiknya di level Asia Tenggara. Walaupun kita tahu bahwa atlet-atlet kelas dunia baik kyorugi maupun poomsae, saat ini juga bercokol di kawasan Asia Tenggara, seperti Vietnam, Thailand dan Filipina.”. Terang Thamrin

Terkait dengan rangkaian Seleknas ditahun ini, Ketua Umum PBTI, Letjen TNI (Purn) H.M Thamrin Marzuki kembali menegaskan bahwa, walaupun dilaksanakan di masa pandemi, Seleknas tetap dilaksanakan secara obyektif dan memiliki parameter yang jelas dalam penilaiannya. Harapannya dengan semuanya dilakukan secara terbuka, dan dilakukan melalui proses serta standarisasi sesuai ‘rule of WT,  kita akan mendapatkan atlet-atlet yang memang terbaik di kelas dan nomor/kategori. Terbaik dari segi fisik, teknik atau skill, maupun mentalitas dan intelegensianya.  Sehingga menurutnya, nanti ketika para atlet tersebut di gembleng di kawah candradimuka Pelatnas Taekwondo Indonesia, mereka adalah para atlet yang sudah siap pakai dan siap tanding.

Kedepan, saya menginginkan pelatih di pelatnas hanya tinggal mengasah dan meningkatkan aspek dari segi kapasitas fisik, psikologi dan strategi bertanding saja. Untuk teknik atau skill, tinggal dijaga saja kemampuannya. Karena mereka sebenarnya sudah sangat baik. Sebab telah dibina cukup panjang oleh pelatih di daerah dan hasil pembinaan di PPLP/PPLD/SKO. Pelatih pelatnas tinggal mempertajam dan menjaga Peak Performance – nya hingga momentum pertandingan tiba.” Ujar Thamrin.

Sementara itu, menurut Manajer pelatnas Pino Indra menjelaskan bahwa Seleknas kali ini diikuti 114 atlet. 78 atlet berasal dari disiplin Kyorugi (tarung) dan 36 atlet berasal dari disiplin Poomsae (jurus). Mereka berasal dari 14 propinsi, yaitu Bali, Banten, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Papua, Riau dan Sumatra Utara

“Mereka-mereka ini adalah para atlet yang terbaik di ajang Pra-PON XX 2019. Baik diseluruh kelas/nomor dan seluruh zona wilayah. Selain itu, mereka juga adalah para juara di ajang Pekan Olahraga Pelajar 2019. Dan yang terbaik di ajang kejurnas antar SKO/PPLP/PPLD 2019. ”

Ditambahkan Pino, dari hasil seleknas yang dibuat sesuai dengan standarisasi event internasional ini, nantinya akan terpilih 16 atlet. 6 atlet untuk disiplin poomsae dan 10 atlet untuk disiplin kyorugi.

Selain itu, menurutnya, PBTI akan melaksanakan kembali Seleknas yang ke-2. Direncanakan Seleknas tersebut akan dilaksanakan pada bulan Mei dan Agustus mendatang dengan syarat peserta juara 1 dan ke 2 Pra PON 2019, Juara 1 Popnas 2019 dan Kejurnas PPLP/SKO.

“Tiga kali rangkaian Seleknas ditahun ini bertujuan untuk menciptakan suasana kompetisi antar sesama atlet di lingkungan pelatnas nantinya.” Terang Pino.

Setelah itu, Lanjut Pino sebelum mengikuti Sea Games, para atlet akan mengikuti event-event internasional, antara lain Korea Open di bulan Juli, Islamic Solidarity Games yang akan berlangsung di bulan Agustus dan Kejuaraan Asia di Libanon pada bulan September mendatang. 

Berikut adalah hasil seleknas :

Kyorugi Putra U - 54

  1. Reinaldy Atmanegara (Jateng)
  2. Siloam Blegur ( Kaltim)
  3. Kumara Arsyi (Sumut)
  4. Khaerullah (Jabar)

  Kyorugi Putra  U – 68

  1. Adam Yazid (Jawa Barat
  2. Arya Danu (Banten)
  3. Apriliandy (Papua)
  4. Kenny Rafael (DKI Jakarta)

 Kyorugi Putra U – 58

  1. Bassam (DKI Jakarta)
  2. Yudhistira (Jambi)
  3. Pandu AJi (DKI Jakarta)
  4. Seno Satrio (Jawa Timur)

 Kyorugi Putra U – 63

  1. Ibrahim Zarman (Riau)
  2. Thoriq Muhammad (DKI Jakarta)
  3. Farel Patra (Jambi)
  4. Rifki Naufal (Banten)

Kyorugi Putra U – 87

  1. Nicholass Armando (Jabar)
  2. Tugabus Maulana (Jabar)
  3. Angga Aulia (Papua)
  4. Hilmi Rizky (DKI Jakarta)

Kyorudi Putri U – 46

  1. Ni Kadek Heni ( Bali)
  2. Fisca Afrila (Banten)
  3. Pradinda Puspa (Jateng)
  4. Felta Chaniago (DKI Jakarta)

 Kyorugi Putri U – 62

  1. Shaleha Fitriana (Jateng)
  2. Defina Syahrani (Jabar)
  3. Annisa CM (Jabar)
  4. Nadira Putri (Jabar)

 Kyorugi Putri U – 49

  1. Megawati Amesti (Jabar)
  2. Aqila Aulia (Jabar)
  3. Luh Putu Aprilia (Bali)
  4. Dhean Titania (Jabar)

 Kyorugi Putri U – 53

  1. Mariska Halinda (Kaltim)
  2. Tsamara Tsabitah (Jateng)

 Kyorugi Putri U - 73

  1. Dinda Putri (Jateng)
  2. Amelia Putri (Jateng)
  3. Jessica Nur (Jateng)
  4. Bella Oktafianty (Riau)

  Poomsae Putra

  1. Alfi Kusuma (Jabar)
  2. Hafizh Fachrur. R (Jateng)
  3. Syarif Hidayatullah (Jabar)

Poomsae Putri

  1. Mutiara Habiba (Jateng)
  2. Defia Rosmaniar (Jabar)
  3. Kevita Deliza Rizkia (Jabar)

Seleknas kali ini dilaksanakan dengan prosedur dan protokol ketat kesehatan. Hal ini dikarenakan masih dalam masa pandemi Covid – 19. Seluruh atlet, pelatih dan perwakilan pengurus dari daerah yang diundang terbatas, wajib mengikuti swab test terlebih dahulu dan wajib menggunakan masker.

 

 

 

Dianggap sukses membenahi dinamika organisasi taekwondo di DKI Jakarta dengan pembenahan dari sisi manajemen adminisitrasi dan keuangan yang transparan, akuntable  dan profesional serta didukung progress peningkatan prestasi taekwondo di DKI Jakarta dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, Mayjen TNI Ivan Pelealu, SE, MM akhirnya resmi kembali didapuk memimpin Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia (TI) DKI Jakarta periode 2021-2025. Ia terpilih kembali secara aklamasi sebagai Ketua Umum Taekwondo DKI Jakarta dalam Musyawarah Propinsi (Musprov) yang berlangsung di Gedung Lemhanas, Jakarta pada Minggu (3/1)

Dalam laporan pertanggungjawabannya, Ketua Umum TI DKI Jakarta tersebut menjelaskan bagaimana tata kelola menajemen organisasi yang berbasis pada akuntabilitas dan profesionalitas dipertanggungjawabkan. Mayjen Ivan sangat memahami bahwa salah satu akar dinamika konflik TI di DKI Jakarta selama ini, berasal dari masalah akuntabilitas dan transparansi. Oleh karenanya, dengan didukung oleh pengurus yang solid dan berkinerja baik serta ikhlas mengelola organisasi, soliditas taekwondo di DKI mulai kembali terbangun dengan baik.

Lima Pengurus Kota (Pengkot) juga sangat merasakan perubahan konstruktif tersebut. Terbukti dalam sesi pandangan umum pertanggungjawaban, seluruh Pengkot mengungkapkan rasa bangga dan puasnya dengan masalah tata kelola administrasi dan manajemen TI DKI ini. Bahkan menurut beberapa sumber, KONI DKI memuji proses adminsitratif laporan kegiatan TI DKI kepada KONI DKI sebagai contoh laporan yang profesional sesuai dengan kaidah dan prinsip laporan kegiatan dan keuangan yang obyektif dan layak di contoh cabor-cabor lain. Menurut para Pengkot, semoga formulasi ini terus dapat dipertahankan dan ditingkatkan pada kepengurusan kedua nanti.  

Namun demikian, dalam sesi pandangan umum, pengkot juga memberikan catatan evaluasi terkait masalah pembinaan dan prestasi yang masih harus terus ditingkatkan. Catatan positif tersebut akan menjadi pedoman dalam upaya menuju sukses prestasi TI DKI di event-event nasional, terutama PON XX Papua mendatang.

Ivan juga mengucapkan terima kasih atas segala dukungan dan pencapaian TI DKI selama ini.  "Saya berterima kasih kepada seluruh masyarakat Taekwondo Jakarta, khususnya para klub yang membina para atlet, para orang tua yang anaknya memilih taekwondo sebagai olahraga yang digelutinya dan kepada lima pengurus kota yang menjadi ujung tombak kami,” kata Ivan

Dalam kepemimpinan selanjutnya, Ivan menyatakan akan fokus pada peningkatan kualitas pembinaan serta membenahi terus manajemen organisasi agar target prestasi atlet dapat tercapai, salah satunya juara umum PON Papua.

"Visi pertama saya akan mengembalikan kebanggaan Jakarta untuk bisa medali emas di PON Papua,” ujarnya.

Menurut Ivan, salah satu cara yang akan dilakukan untuk mencapai target adalah melalui proses pembinaan secara normatif, mulai dari perekrutan atlet dengan menerapkan sport science, pelatihan dengan mendatangkan atlet-atlet juara Olimpiade, serta melakukan pemantauan kegiatan atlet.

Musprov dibuka oleh wakil Ketua Umum PBTI Irjen Pol (Purn) Syahrizal Achyar, SH, MM. hadir pula Ketua Harian PBTI, Ir. Anthony Siregar, SH, MH, Kabid Organisasi Brigjen TNI (Purn) Untung Waluyo, SE

Dalam sambutannya, Wakil Ketua Umum PBTI itu menegaskan prinsip komunikasi organisasi yang baik dan efektif yang harus dilakukan oleh Ketua Umum TI DKI dan jajaran pengurus kepada PBTI khususnya dan semua stakeholders yang berpengaruh terhadap eksistensi Taekwondo DKI Jakarta. Karena menurutnya dengan komunikasi yang efektif tersebut, sinergi dan partisipasi akan terbangun dengan baik dan akan berdampak pada kinerja maksimal para pengurus dalam mengejar prestasi.  

Selain jajaran Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), Pengurus Propinsi Taekwondo DKI Jakarta dan pewarkilan 5 Pengurus Kota (Pengkot) di wilayah DKI Jakarta, Musprov juga di hadiri pula oleh Ketua dan jajaran KONI DKI Jakarta dan beberapa undangan. Walaupun digelar secara terbuka, namun mengingat pelaksanaan Musprov berlangsung di tengah wabah pandemi Covid – 19, Musprov kali ini tetap dilaksanakan dengan prosedur dan protokol ketat kesehatan. Seluruh peserta sebelum memasuki tempat acara wajib dilakukan pemeriksaan kesehatan dan Swab test.

 

 

Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) kembali menggelar Pendidikan dan latihan (Diklat) serta (penyegaran) refreshing wasit Nasional dan wasit daerah (Kyorugi dan Poomsae) yang berlangsung di  Hotel Best Skip Palembang, dari tanggal 21 – 24 Desember 2020. Diklat dan penyegaran wasit kali ini diikuti sebanyak 60 wasit Se – Sumatra. Diantaranya berasal dari Sumsel, Bengkulu, Jambi, Bangka, Riau, Lampung dan sebagainya. Pembukaan acara Diklat dihadiri oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumatra Selatan H. Akhmad Yusuf Wibowo yang juga dihadiri oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBTI Yefi Triaji.

Dalam sambutannya Kepala Dispora Sumsel mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi induk cabang olahraga taekwondo, dalam hal ini PBTI yang secara kontinyu menyelenggarakan diklat dan penyegaran wasit nasional dan daerah. Menurutnya kegiatan tersebut sangat penting bagi para praktisi taekwondo Indonesia untuk meningkatkan dan menyeragamkan kompetensinya sebagai wasit.

“Saya ucapkan terima kasih kepada PBTI yang telah mempercayakan Sumsel sebagai tuan rumah penyelenggaraan Diklat wasit ini yang pesertanya berasal dari berbagai wilayah di Sumatra.” Ujar Yusuf Wubowo

Ditambahkan Yusuf, Ia berharap dan mengajak para praktisi olahraga untuk memaksimalkan sarana dan prasarana di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang. Menurutnya, sarana tersebut bukan saja digunakan untuk mendorong semangat prestasi, tapi juga untuk mengkampanyekan  Fifa World Cup U-21 yang akan berlangsung tahun depan. Selain itu, dirinya juga mengajak para insan olahraga untuk menjadikan kegiatan olahraga sebagai bagian dari bisnis dan industri pariwisata. Hal ini sesuai dengan tagline program dan orientasi kemenpora yang dicanangkan pada saat Hari Olahraga Nasional beberapa waktu yang lalu. Dengan demikian, ada hubungan sinergis dalam aktivitas keduanya yang saling mendukung. Apalagi menurutnya, saat ini pandemic covid – 19 masih melanda di seluruh dunia, yang berdampak kesemua aspek. Termasuk olahraga dan aktivitas ekonomi lainnya.

Sementara itu, Kepala bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres PBTI), Yefi Triaji mengatakan bahwa kegiatan diklat dan penyegaran wasit nasional dan daerah ini adalah merupakan program rutin PBTI, khususnya untuk bidang perwasitan dalam upaya untuk meningkatkan dan menjaga kompetensi para wasit. Hal ini dikarenakan peraturan perwasitan selalu mengalami perkembangan dan perubahan sesuai yang dikeluarkan oleh World Taekwondo (WT).

“Intinya diklat kali ini bertujuan meningkatkan skill dan pemerataan pengetahuan para wasit, agar para wasit yang berasal dari Jawa dan diwilayah lain, terutama di Sumatra  juga memiliki kompetensi yang sama sesuai kapasitasnya, apakah sebagai wasit nasional atau sebagai wasit daerah.” Terang Yefi.

Disamping itu menurutnya, kegiatan yang dilaksanakan di Sumsel ini juga sebagai upaya PBTI agar kegiatan berlangsung efektif, tidak memberatkan peserta karena dilakukan per wilayah. dan kebetulan Palembang masuk dalam agenda tuan rumah kegiatan untuk wilayah Sumatra.

Ditempat terpisah, Ketua Komisi Perwasitan PBTI, Hand Prihatindra meminta agar para wasit terus mengasah pengetahuan dan skill-nya sebagai wasit. Sehingga ketika nantinya bertugas, para wasit menjadi pengadil yang obyektif. Karena karir wasit dalam cabor taekwondo juga sangat jelas, apakah sebagai chief referee, technical delegate, CSB, Review Jury (RJ), maupun sebagai Technical Assistant (TA).  Oleh karena itu dirinya meminta agar peserta diharapkan focus dan serius dalam mengikuti setiap materi yang disampaikan oleh para instruktur dan narasumber. Lebih interaktif dan yang paling penting memahami dan dapat mengaplikasikan teknik penilaian dalam pertandingan.  

“Inikan refreshing wasit, jadi perlu peningkatan kompetensi wasit untuk diasah ulang, diberi pengetahuan dan pelajaran-pelajaran yang baru untuk kegiatan di Pekan Olahraga Nasional (PON), maupun pada Pekan Olahraga Pelajar ditahun depan di Palembang,” Ujar Hand.

 

 

Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Letjen TNI (Purn) H.M Thamrin Marzuki membuka kejuaraan Internasional taekwondo E – Poomsae “The Best Of Indonesian International Changmookwan E-Poomsae Championship 2020” yang penilaiannya dipusatkan di Yogyakarta (27/11).

Dalam sambutannya Ketua Umum PBTI menyambut baik sekaligus mengapresiasi kerjasama antara Expert Yogjakarta Club yang menggandeng World Taekwondo Changmookwan - Korea untuk  melaksanakan kejuaraan internasional ini di Indonesia.  

Terkait hal itu, Ketua Umum PBTI mengucapkan terima kasih kepada Presiden World Taekwondo Changmookwan, Dr. Joong Young Kim beserta jajaran pengurus, dan perwakilannya serta para member Chang Moo Kwan di Indonesia.  Khususnya karena telah memberikan kesempatan kepada Expert Yogjakarta Club yang disupervisi langsung oleh PBTI untuk menyelenggarakan kejuaraan Internasional ini. Apalagi menurutnya antusiasme dan partisipasi  para peserta begitu besar.

“Saya juga menyambut baik kejuaraan internasional ini karena selain adanya kepercayaan dari World Taekwondo Changmookwan untuk menyelenggarakan event ini di Indonesia sebagai tuan rumah, kejuaraan ini diikuti oleh 1500 peserta dari negara-negara lain, Indonesia, Yunani, Malaysia, Italia, Singapura, India, Brazil, Ekuador, Meksiko, Australia, USA, Slovenia, Hongkong, Venezuela, Ukraina, Chile, Makau, Kryzigstan, Prancis dan Rusia.” Ujar Thmarin

 Ditambahkan Ketua Umum PBTI, Indonesia sendiri sebagai tuan rumah  mengikutsertakan 182 klub dari 33 Provinsi. Hanya Propinsi Papua yang tidak ikut berpartisipasi. Dirinya berharap di event-event mendatang propinsi Papua bisa ikut berpartisipasi. Kejuaraan ini juga dipimpin oleh para wasit internasional. Bukan saja dari Indonesia, tapi juga dari Meksiko, India, Malaysia, Singapura dan Myanmar. Hal ini menurut ketua Umum menunjukkan bahwa penilaian kejuaraan dilakukan obyektif, bukan cuma dari wasit Indonesia.

Senada dengan Ketua Umum PBTI, ketua penyelenggara kejuaraan Letkol Laut (K) drg Agung Wijayadi Sp.Ort juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden World Taekwondo Changmookwan, Dr. Joong Young Kim dan PBTI atas kesempatan yang diberikan kepada Expert Yogjakarta Club dan segenap panitia penyelenggara.

“Harapannya, kejuaraan ini berlangsung lancar dan bisa menjadi contoh bagi klub lain untuk menyelenggarakan kejuaraan-kejuaraan internasional serupa.” Ujar Letkol drg Agung Wijayadi.

Dijelaskan Ketua Penyelenggara bahwa kejuaraan ini mempertandingkan  kategori dari pra cadet, cadet dan junior individual putra putri, senior putra/putri, pair senior putra/putri, kelas Under 30, 40, 50, 60 dan 65 serta exhibition. Peserta mengirimkan video ke panitia sejak tanggal 15 – 17 November lalu. Dan untuk penilaian semua kategori lanjutnya akan dilaksanakan  mulai hari ini 27 – 29 November 2020.

Untuk diketahui, World Taekwondo Changmookwan adalah perguruaan taekwondo tertua di Korea. Perguruan ini sudah berdiri sejak tahun 1946. Perguruan ini sangat dihormati oleh seluruh klub taekwondo di Korea, bahkan di dunia. Pendiri dan alumni perguruan ini pulalah yang juga mengembangkan Kukkiwon dan World Taekwondo. Bahkan pengurus WT dan Kukkiwon saat ini juga sebagian merupakan member dari perguruan ini. Beberapa praktisi taekwondo Indonesia juga ternyata merupakan member dari World Taekwondo Changmookwan ini.

Ketua Umum PBTI berharap keberadaan World Taekwondo Changmookwan makin membuka khasanah bagi praktisi taekwondo Indonesia untuk makin maju dan berkembang.  Yakni dengan melakukan akselerasi pengembangan kapasitas skill dan kompetensinya sebagai praktisi taekwondo dengan menimba ilmu di perguruan tersebut. 

Sebagai Informasi, World Taekwondo Changmookwan juga terbuka kesempatan kepada siapapun praktisi taekwondo diseluruh dunia untuk menjadi member. Dengan menjadi member mereka, tentu ada nilai positif yang bisa diambil. Selain kerjasama menyelenggarakan pertandingan, para praktisi taekwondo juga dapat memiliki akses yang lebih mudah untuk kegiatan training atau kepelatihan dan seminar-seminar taekwondo di Korea, yang berguna untuk meningkatkan kapasitas dan skill sebagai praktisi taekwondo.

Hadir dalam pembukaan Ketua KONI DIY, Prof. Dr. Joko Pekik Pramono, Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora sekaligus Penasehat Kejuaraan, Bapak Dr. Teguh Raharjo,Wakil Ketua Umum PBTI, Brigjen TNI (Purn) H. Noor Fadjari, ST beserta jajaran pengurus PBTI dan Ketua Pengprov TI DIY beserta pengurus lainnya. 

Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) bekerjasama dengan Kemenpora RI kembali menggelar Diklat Wasit Nasional yang diselenggarakan di Hotel Mercure Harvestlan, Kuta Bali 9 – 14 November 2020. Pelaksanaan Diklat wasit kali ini, masih merupakan rangkaian dari kegiatan Diklat sebelumnya yang diselenggarakan bulan Oktober lalu. Diklat diikuti oleh 35 wasit nasional terpilih dari berbagai propinsi di Indonesia.

Menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBTI Yefi Triaji, Diklat ini adalah program yang sudah diagendakan oleh PBTI. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan menyegarkan kembali berbagai muatan materi perwasitan yang harus update dengan Peraturan yang dikeluarkan World Taekwondo (WT). Selain itu, kegiatan ini adalah upaya PBTI untuk meningkatkan kapasitas para wasit, agar mereka lebih well organize pada kapasitas leadership-nya sebagai wasit. Apakah sebagai Technical Delegate, CSB, Chief Referee, Review Jury (RJ), maupun sebagai Technical Assistant (TA).

“Kegiatan ini menjadi salah satu dari  persiapan para wasit di cabor taekwondo dalam menghadapi event-event resmi di tahun 20201 antara lain, PON Papua, POPNAS, Sea Games,  mendatang. Asian Indoor Martial Art dan lain-lain, termasuk meenyiapkan para wasit asal Indonesia ketika bertugas sebagai IR di event-event resmi internasional.” Terang Yefi.

Sementara itu, dalam sambutanya Ketua Umum PBTI, Letjen TNI (Purn) H.M Thamrin Marzuki mengatakan bahwa wasit menjadi profesi penting dan amat strategis bagi sebuah pertandingan. Tak terkecuali pertandingan di cabor taekwondo. Ditangan wasitlah sebuah keputusan penting diambil tentang hasil dan nilai-nilai obyektifitas sebuah pertandingan.

“Sebesar apapun pertandingan dan sebaik apapun peraturan pertandingan, tidak akan menjadi berkualitas, apalagi dikenang oleh para atlet sebagai sebuah event yang membanggakan, Jika di pertandingan itu, tidak dipimpin oleh para wasit yang kompeten dan memiliki kemampuan sebagai pemimpin dan pengadil pertandingan dengan baik.” Tegas Thamrin Marzuki.

Terkait dengan pemikiran itulah, menurut Thamrin Marzuki, PBTI senantiasa mendudukkan peran dan fungsi wasit sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari program dan pembinaan, serta pengembangan prestasi taekwondo Indonesia. Atlet, wasit dan sistem pertandingan menjadi instrumen penting program PBTI dalam upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia. Dalam konteks peningkatan kompetensi inilah pendidikan dan kepelatihan para wasit menjadi formula yang terus dikembangkan, terus adaptif dengan perkembangan dan terus ditingkatkan kapasitas serta muatan materi keilmuannya. Sehingga ada proses kesinambungan, silmultan dan terjaga kompetensi dan kredibiitas seorang wasit.

Apalagi tambahnya, dasar kompetensi tersebut menjadi salah satu syarat karir professional praktisi taekwondo, yakni dari menjadi wasit daerah, wasit nasional dan kemudian menjadi wasit internasional. Proses transformatif menjaga kualitas para wasit inilah yang menjadi tanggung jawab penting komisi perwasitan baik di PBTI maupun di Pengprov-Pengprov.

Lebih lanjut Ketua Umum PBTI berpesan kepada para peserta, selain mengikuti kegiatan ini dengan serius, ketua Umum berharap peserta atau para wasit juga bertanggung jawab ikut membagi pengalamannya kepada para junior-junior wasit di daerah agar proses transformasi pengetahuan bisa berlangsung hingga ke para wasit di daerah masing-masing.

“Berikanlah mereka (para wasit didaerah) pengetahuan yang saudara terima disetiap diklat dan penyegaran wasit yang dilselenggarakan, baik oleh PBTI maupun Kemenpora. Hal ini penting saya sampaikan agar tidak terjadi gap yang besar berkaitan dengan masalah regenerasi dan status para wasit, baik yang berstatus sebagai wasit daerah, wasit nasional hingga yang berstatus wasit internasional.” Ujar Ketua Umum

Diklat dibuka oleh Sekretaris Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Dra. Marheni Dyah Kusumawati. MPd. Dalam sambutannya mewakili Menpora RI, dirinya mengucapkan terima kasih atas kerjasama Kemenpora dengan para cabor-cabor, khususnya Cabor Taekwondo yang bisa menggelar diklat ini di Bali. Harapannya kepada peserta agar dapat menyerap materi sebaik-baiknya dan dapat mengembangkannya didaerah masing-masing.

Hadir juga dalam pembukaan, selain para peserta, Kepala dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga Propinsi Bali, Ketua Umum KONI Propinsi Bali, Ketua Harian Pengprov TI Bali dan para narasumber pemberi materi.

 

 

Korean Ambassador Cup Taekwondo Poomsae Festival 2020 di gelar di Jakarta secara virtual pada tanggal 24 - 25 Oktober 2020. Gelaran  yang menjadi agenda tahunan ini dibuka oleh Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Letjen TNI (Purn) H. M. Thamrin Marzuki didampingi Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Mr. Park Tae Sung dan Deputi IV Kemenpora RI Chandra Bhakti.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PBTI mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah Korea, melalui kedutaan besar taekwondo Korea, Korean Culture dan Yayasan Promosi Taekwondo Korea (Taekwondo Promotion Foundation/ TPF) dan instansi Korea lainnya yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung, sehingga Kejuaraan Taekwondo Korean Ambassador Cup ini setiap tahun tetap bisa diselenggarakan, walaupun di tahun 2020 ini kejuaraan berlangsung di tengah wabah pandemic Covid – 19.

Khusus mengenai kerjasama Indonesia dan Korea dalam olahraga taekwondo, Selama ini pemerintah Korea telah banyak memberikan kontribusi pada pengembangan infrastruktur dan sumber daya manusia Indonesia, dalam hal pembinaan dan pengembangan prestasi taekwondo. Utamanya kepada para atlet, wasit dan para pelatih.

“Sejauh ini, melalui kerjasama antara PBTI dan Kedutaan Besar Korea, dengan organisasi taekwondo dunia, yakni World Taekwondo (WT) dan Kukkiwon serta dengan asosiasi taekwondo Korea, taekwondo Indonesia sudah banyak diberikan kesempatan untuk diberikan kemudahan dalam bentuk fasilitas dan berbagai bentuk program sinergitas dan kolaborasi konstruktif lainnya bagi upaya menuju perkembangan atmosfir taekwondo dan prestasi taekwondo Indonesia.Termasuk pengiriman pelatih, kemudahan melakukan diklat bagi para wasit dan pelatih, hingga penyediaan tempat pemusatan latihan bagi para atlet pelatnas di Korea melalui kerjasama PBTI dengan Taekwondo Promotion Foundation (TPF) sejak tahun 2018 lalu.” Ujar Thamrin Marzuki

Dalam konteks itulah, dirinya selaku Ketua Umum PBTI, mengapresiasi kinerja kedutaan besar Korea sebagai representasi pemerintah Korea dan seluruh pihak yang menjadi mitra kerja pemerintah Korea di Indonesia dalam upaya mengembangkan taekwondo di Indonesia. Dirinya berharap, kedepan hubungan kerjasama Indonesia – Korea, khususnya dalam bidang seni, kebudayaan dan olahraga dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan.

Sementara itu duta besar Korea untuk Indonesia, Mr. Park Tae Sung Mengatakan atas nama Kedutaan Besar Republik Korea dan Pusat Kebudayaan Korea, dirinya menyambut baik dilaksanakannya kejuaraan Korea Mabassador Cup 2020 ini. Kejuaraan taekwondo ini adalah salah satu dari banyak acara yang berlangsung selama Pekan Korea 2020, serangkaian pengalaman budaya yang dirancang untuk memberikan kesempatan yang memperkaya budaya kepada warga Indonesia.

Dirinya ikut prihatin bahwa Pandemi COVID-19 yang telah melanda seluruh dunia, termasuk dunia olahraga seperti komunitas Taekwondo. Kita hanya bisa membayangkan semua rasa sakit yang pasti dirasakan banyak atlet ketika acara dan kompetisi-kompetisi dibatalkan.

“Inilah mengapa saya sangat senang menyambut kejuaraan ini dengan sangat antusias. Walaupun yang diikuti baru sebagian besar di nomor Poomsae, namun kejuaraan ini tetap memberikan hiburan dan sarat dengan pertunjukan kemampuan ilmu bela diri tradisional Korea yang bisa menjadi pengalaman berharga untuk para atlet.” Terang Dubes Tae Sung.

Dikejuaraan yang diikuti oleh 300 atlet dari 75 klub taekwondo di seluruh Indonesia ini, atlet terbaik putra untuk kategori individual poomsae dari divisi pra kadet diraih oleh Adnan Ibrahim Pratama  asal klub Fazz Taekwondo team dari Jawa Barat. Sedangkan atlet terbaik putri diraih oleh Jauza Patun Irawan dari klub Rusa, Bogor. Untuk divisi Cadet, kategori individu atlet terbaik putra diraih oleh Sulthon Naufal Nurrofiqq dari Speed  club. Sedangkan kategori putri direbut oleh Cyndi Patricia Figo dari klub Jeonsa Taekwondo. Untuk divisi Junior, atlet terbaik diraih oleh Muhammad Habibbil Farhat dari PPLPD Kab. Katingan. Untuk putri direbut oleh  Widya Dwi Syafira dari team Banyu Asin, Sumatra Selatan Mereka para juara yang terbaik tersebut ditentukan berdasarkan jumlah medali emas dan nilai point tertinggi yang diraih.

Sementara itu, secara akumulatif, klub terbaik sesuai dengan divisi, kategori dan nomor yang diikuti direbut oleh Klub Boneka Kakao, yang menjadi klub terbaik untuk atlet yang tampil di divisi Pra Kadet dan kadet untuk kategori individual dan kyukpa. Untuk divisi Junior, klub terbaik direbut oleh Masker BTS. Untuk Freestyle klub terbaik ditempati oleh CD BTS dan Mask Pack BTS. 

 

 

 

 

 


 

Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) bekerjasama dengan Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) akan menggelar Kejuaraan Korean Korean Ambassador Cup - Taekwondo Poomsae Festival 2020 pada tanggal 24 – 25 Oktober 2020 mendatang.

Menurut Ketua pelaksana kejuaraan, Maulana Haidir, Korean Ambassador Cup - Taekwondo Poomsae Festival 2020 yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2006 ini diikuti lebih dari 300 atlet dari 75 klub taekwondo yang tersebar diseluruh Indonesia.  Mereka akan bertanding di nomor poomsae Individu, pair dan beregu (putra/putri), freestyle (putra/putri) dan Kyupa (putra/putri), baik dari kategori pemula maupun junior.

“Pertandingan dilaksanakan dalam format daring dan luring. para peserta mengirimkan video penampilan atletnya sesuai dengan kategori dan nomor yang diikuti. Selanjutnya mereka dinilai oleh para wasit nasional Indonesia dari satu tempat. Kebetulan Tempat penilaian dilaksanakan di sekitar wilayah Depok. Saat ini proses penilaian sudah berlangsung hingga nanti puncaknya ditentukan pada tanggal 24 dan 25 Oktober 2020 mendatang” Ujar Maulana.

Ditambahkan Maulana, direncanakan kejuaraan akan dibuka oleh Ketua Umum PBTI, Bapak Letjen TNI (Purn) H. M. Thamrin Marzuki bersama Duta Besar Korea untuk Indonesia, Mr.  Park Tae Sung.  Akan hadir saat pembukaan, Deputi 4 Kemenpora Bapak Dr. Chandra Bhakti, MSi, Ketua KONI Bapak Letjen TNI (Purn) Marciano Norman beserta staf, Kepala KCCI dan Ketua Taekwondo Promotion Fondation.

Lebih lanjut pelatih nasional dan mantan atlet nasional Indonesia ini juga menjelaskan, bahwa untuk kejuaraan kali ini, nomor Kyorugi (tarung) masih belum bisa dipertandingkan karena sampai saat ini pemerintah masih melarang adanya kompetisi atau kejuaraan olahraga di GOR yang mengundang banyak kerumunan, mengingat resiko kontak fisik dan dalam masa wabah covid -19.

“Padahal setiap tahun lebih dari 1500 peserta diberbagai kategori dan nomor mengikuti kejuaraan ini.” Terang maulana

Sementara itu, Ketua Umum PBTI, Letjen TNI (Purn) H.M Thamrin Marzuki menyatakan apresiasinya kepada Dubes Korea, KCCI, TPF (Taekwondo Promotion Foundation) dan berbagai instansi Korea lainnya di Indonesia yang menyelenggarakan kejuaraan Taekwondo Korean Ambassador Cup ini setiap tahunnya, walaupun di tahun 2020 ini, kejuaraan berlangsung di tengah wabah pandemic Covid – 19.

Menurut Ketua Umum PBTI, tetap berlangsungnya kegiatan rutin yang dilaksanakan ini, menunjukkan bahwa wabah covid – 19 yang massif dan berdampak global, tidak menyurutkan semangat peringatan atau perayaan hubungan harmonis persaudaraan pemerintah Korea dan Indonesia.

“Kejuaraan Korean Ambassador Cup 2020 ini merupakan salah satu simbol kerjasama dari sekian banyak bentuk dukungan pemerintah Korea terhadap perkembangan, prestasi dan atmosfir taekwondo Indonesia selama ini.” Ujar Thamrin.

Untuk diketahui, kejuaraan Korean Taekwondo Ambassador Cup 2020 adalah bagian dari bulan perayaan kebudayaan Korea atau “K-Festival 2020” yang diselenggarakan oleh Cultural Center Indonesia (KCCI).  “K-Festival 2020” memuat sejumlah kategori kegiatan yakni, K-Content, K-Performance, K-Food, dan K-Event.

K-Content akan diramaikan penyelenggaraan Hangeul Quizz (15 Oktober), Korean Ambassador Cup dan Taekwondo Poomsae Festival (24-25 Oktober), perhelatan Musim Friendly Korea Online Festival (16-31 Oktober). Khusus untuk Musim Friendly Korea Online Festival (MFKF), pihak Korea Tourism Organization (KTO) Jakarta akan menghadirkan jalan-jalan virtual ke beberapa festival di Korea yang ramah muslim serta hunting restoran ramah muslim hingga cerita fotografer ternama mengenai pengalamannya mengabadikan momen di Korea Selatan. Juga tips memotret ketika berada di Negeri Ginseng. Ada juga gelaran Korea-Indonesia Film Festival (KIFF) yang bekerja sama dengan CGV Indonesia dijadwalkan berlangsung dalam platform OTT (over the top) dan luring pada 28-31 Oktober 2020 dan K-pop Concert pada 23 November 2020. Sejumlah idola K-pop dijadwalkan siap menghibur penggemar mereka di Indonesia secara gratis. Nantinya penggemar juga berkesempatan berbincang langsung dengan idolanya dalam sesi fan meeting. Selain itu, akan ada juga pameran lukisan dengan gaya lukisan rakyat (Minhwa) yang digelar daring, menampilkan 100 lukisan berbagai kreasi.

Pada kategori K-Performance, ada Hallyu Com-on (4-30 Oktober) dan dua kompetisi bertema K-pop yakni Cover Dance Festival (11 Oktober) dan K-pop Sing dan Dance (23-24 Oktober).

Kemudian, K-Food yang terbagi menjadi Special Sales Week dan Mini K-pop Concert & Cooking Show rencananya mulai berlangsung pada 5 Oktober-11 November dan 17-18 Oktober 2020. Sementara itu, K-Event sudah dimulai sejak 2 Oktober lalu hingga 30 November 2020.

 

Sebanyak 26 orang wasit internasional (International Referee) dan 12 wasit nasional PBTI mengikuti program kepelatihan wasit dan penyegaran wasit yang diselenggarakan oleh World Taekwondo (WT) 10 – 11 Oktober 2020. Kegiatan yang dinamakan World Taekwondo  Kyorugi Referee Refresher Course 2020 ini dilaksanakan secara daring karena masih dalam masa pandemic Covid – 19.

Menurut Ketua Komisi Perwasitan PBTI, Hand Prihatindra mengatakan program ini merupakan program pelatihan Online untuk Wasit Internasional Kyorugi, yang  diikuti oleh peserta berbagai negara seperti Korea, Indonesia, Hongkong, Jepang, India, dan beberapa negara dari Benua Amerika dan Eropa. Jumlahnya mencapai 210 peserta dan Indonesia tercatat paling banyak mengirimkan peserta nya dibanding negara lain pada event kali ini yaitu sebanyak 26 peserta. “Karena kegiatan ini berupa Online Course, maka para peserta mengikuti kegiatan dari tempat atau daerah asal masing masing, yakni DKI Jakarta (5 orang), Jawa Barat (11 orang), Banten (1 orang), Jawa Tengah (2 orang), DI Yogyakarta (2 orang), Kalimantan Timur (3 orang), Sumatera Barat (1 orang) dan Jambi (1 orang).” Terang Hand.

Ditambahkan Hand,  dengan keiikutsertaan Wasit Internasional PBTI dalam kegiatan ini,  para wasit diharapkan dapat mengetahui hal-hal yang paling baru, (update) dari Peraturan Pertandingan Kyorugi (Competition Rules). Dan setelah kegiatan ini, diharapkan dapat mentransformasikan pengetahuan yang didapat kepada para Wasit Nasional / Daerah di Pengprov nya masing-masing.

Sementara itu, terkait dengan hasil yang diperolah dari kegiatan tersebut, Irwan Nugraha Kurnia, selaku anggota Komisi Perwasitan PBTI yang juga sebagai salah satu peserta mengatakan, bahwa sesuai dengan aturan yang dikeluarkan oleh WT, maka peserta para Wasit juga akan mendapat tambahan kredit +1 poin. Kredit poin ini jika telah mencapai jumlah tertentu maka akan berdampak pada Kenaikan Kelas Wasit di level Internasional. Disamping itu, menurutnya berita gembira lainnya adalah para peserta Indonesia berhasil menyelesaikan dengan hasil yang sangat baik. Wasit asal Indonesia berhasil meraih rata-rata nilai ujian akhir 85. Ini menandakan para peserta bisa menyerap ilmu dengan sangat baik dalam kegiatan ini.

Untuk diketahui, PBTI juga pada tanggal 17-18 Oktober 2020, akan mengirimkan sebanyak 12 Wasit Nasional atau calon Wasit Internasional dalam kegiatan Pre-Seminar “ WT Online Referee Training Program”. Kegiatan ini merupakan Syarat Wajib yang harus diikuti para kandidat Wasit Internasional jika ingin mengikuti WT Offline International Referee Seminar yang akan diadakan tahun depan.

Berikut Adalah Nama Wasit International PBTI dalam program WT Online Referee Refresher Course :

  1. Irwan Nugraha Kurnia
  2. Indra Mulia Ari Zoehri
  3. Ina Febriana Sari Hard Putri
  4. Sanny Harsono
  5. Syamsul Bachri
  6. FX. Herman ANdikara
  7. Eko Kinaryanto
  8. Alexander Widyantoro
  9. Raphael J. Rosok
  10. Fahrul Sani
  11. Asep Santoso
  12. Ferdiyansah
  13. Tri Nurjanah
  14. Irene Yosephine Saitu
  15. Sabrina Wijaya
  16. Thin Khie Tjhauw
  17. Hari Kusmayadi
  18. Benhard Nicolass Lumowa
  19. Mukhlis Ba Alwi
  20. Irmawati
  21. Handrianto
  22. Riszky Purwadentafa
  23. Mulyadi
  24. Ahmad Yusuf Mendayun
  25. R. Iman Soenarto Koesoemo
  26. 26 Benny Handoyo Purbo

 

 

 

 

SPONSORED ADVERT

Atlet-atlet Indonesia berhasil menyumbang 4 emas, 4 perak dan 7 perunggu dikejuaraan internasional taekwondo virtual yang digelar secara online (4/10). Kejuaraan bertajuk “Taekwondo Speedkicking ATF Championships 2020” ini diikuti oleh 5 negara ASEAN, yaitu,  Indonesia, Myanmar, Vietnam, Laos dan Filipina sebagai penyelenggara.

Kejuaraan internasional yang digelar ditengah pandemi Covid – 19 mempertandingkan 3 kategori yaitu kadet, junior dan senior putra putri. Indonesia sendiri tercatat mengirimkan 20 partisipan atletnya dari berbagai propinsi yang dipilih berdasarkan hasil seleksi oleh masing-masing Pengprov.

Emas diraih oleh  Satria wijaya (-51 Kg), Riga Setiangga (- 55 kg) dan Muhammad Assifa (-63 Kg) dari kategori Junior Male serta Devita Natalia (-62 Kg) dari kategori Senior Female. Medali perak diraih oleh Gabriela Laonu dikelas (U 41 Kg) kategori Cadet Female, Putri Prasetyaowati (-52 kg) dan  Yusrifa Almahmudah (-63 Kg) di kategori junior female serta Sindhu Prakosa (-45 Kg) di kategori Junior male. Adapun medali perunggu diraih oleh Muhammad Fajar dikelas (U-65 Kg) kategori cadet Male, Retno Dewitri (- 44 Kg) kategori cadet Female, Muhammad Hilmi (-68 Kg), Regi Mopili (-73 Kg) di Kategori Junior male dan dan Yusrifa Al Mahmudah (-63 Kg) di kategori Junior Female, Gede Agasthya (-74 Kg) dan Nanang Huda (-87 Kg) dikategori senior male.

Kejuaraan Internasional lainnya yang hampir bersamaan waktunya juga diikuti oleh atlet Indonesia. Yaitu kejuaraan England Open (Virtual KTA Worldwide Poomsae & Para Poomsae Championships 2020) yang diikuti oleh puluhan negara, dimana atlet Indonesia yang diwakili oleh atlet asal NTB berhasil meraih 1 emas, 5 perak dan 1 perunggu.  

Terkait dengan hasil tersebut, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (kabid Binpres) Pengurus Besar Taekwondo Indonesia, Yefi Triaji mengungkapkan bahwa keberhasilan yang dicapai oleh para atlet Indonesia ini menunjukkan ditengah pandemi covid – 19, para pengurus didaerah, utamanya para pelatih dan atlet, tetap terus bekerja keras dan berlatih serta membuktikan diri tetap bisa berprestasi. Apalagi berkompetisi dengan atlet-atlet dari mancanegara. 

“Harapannya, semoga dengan raihan ini, para atlet bisa termotivasi dan terbangun terus semangat berlatihnya ditengah keterbatasan aktivitas karena wabah covid – 19 yang masih belum berakhir.” Ujar Yefi.

Selain itu, Yefi juga mengajak para pengurus di daerah untuk terus menciptakan dan mengembangkan peluang dan kesempatan untuk menyelenggarakan kejuaraan-kejuaraan open turnamen serupa. Baik levelnya internasional, nasional bahkan dalam skala wilayah sekalipun. Menurutnya ini penting dilakukan karena geliat dan atmosfir kegiatan taekwondo bisa kembali terpacu karena adanya sarana berkompetisi yang tetap fair dan sehat, walaupun dilakukan secara virtual.

Sementara itu, Ketua Umum PBTI Letjen TNI (Purn) H.Thamrin Marzuki menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh atlet yang telah berpartisipasi dan berhasil meraih prestasi di ajang itu. Beliau juga menyampaikan apresiasinya kepada para atlet yang selama wabah pandemic covid -19 ini bisa berkesempatan mengikuti event-event Internasional membawa nama baik Indonesia di berbagai kejuaraan tersebut.

“Semoga para atlet nantinya bisa lebih baik lagi dalam mengejar Prestasi di masa yang akan adatang dan di event-event lainnya.” Terang Bapak Thamrin.

Ketua Umum PBTI juga berpesan agar Pengprov TI di seluruh Indonesia untuk terus memiliki semangat yang kuat dalam mempertahankan dan meningkatkan eksistensi serta prestasi taekwondo. Menurutnya, walaupun saat ini kita dihadapi oleh wabah covid – 19 yang berdampak terbatasnya ruang gerak kegiatan taekwondo, namun dirinya yakin Pengprov TI tetap bisa fokus menata organisasi dengan mempersiapkan agenda program kerja yang berorientasi pada terciptanya bibit-bibit atlet potensial didaerah.

“Kegiatan pembinaan dan pengembangan atlet, pelatih dan wasit harus tetap jalan, tidak boleh stagnan. Daerah harus terpacu dan kreatif membuat event-event pertandingan taekwondo, walaupun dengan protokol kesehatan yang ketat sekalipun. Termasuk membuka seluas-luasnya kesempatan bagi para atlet didaerah untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan taekwondo virtual. Baik yang digelar ditanah air, maupun kejuaraan-kejuaraan internasional. Karena dengan cara itulah, atmosfir dan output pembinaan atlet bisa terus terjaga dengan baik.” Tegas Thamrin Marzuki.

Sejauh ini PBTI sangat mengapresiasi beberapa kejuaraan yang telah diselenggarakan ditanah air ditengah pandemi Covid – 19. Kejuaraan tersebut menurutnya sangat berguna bagi atlet untuk terus menjaga performance - sambil terus berevaluasi menjadikan setiap kejuaraan tersebut adalah studi kompetitifnya untuk mengukur kemampuan diri.

Tercatat, ditanah air, selama pandemic covid – 19 sudah beberapa kejuaraan taekwondo di gelar. Antara lain kejuaraan taekwondo tingkat nasional “1st Indonesia Taekwondo E-Poomsae Tournament Battle 2020” yang diselenggarakan pada 6 Juli 2020 lalu, kemudian kejuaraan “Indonesia Poomsae Championship (IPC) 2020” yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2020, Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PBTI E-Poomsae 12 – 13 September 2020, dan kejuaraan “2nd Tournament E-Poomsae 18 – 20 September 2020”.

Beberapa kejuaraan tersebut menurut Ketua Umum PBTI harus menjadi stimulus bagi penyelenggara kejuaraan di berbagai daerah untuk bisa menggelar kejuaraan-kejuaraan serupa di wilayahnya masing-masing.

Selain itu, Ketua Umum PBTI juga memberikan apresiasinya atas keberhasilan para atlet Indonesia yang telah mengikuti berbagai ajang kejuaraan-kejuaraan  Internasional  sebelumnya yang diselenggarakan selama pandemic covid – 19 masih mewabah. Kejuaraan-kejuaraan tersebut antara lain, kejuaraan Internasional Poomsae Eropa “Ist Online Daedo Open European Poomsae Championship 2020 yang diselenggarakan pada tanggal 4 – 10 Mei 2020. Kejuaraan Internasional poomsae online pertama yang menjadi kalender World Taekwondo ini diikuti oleh  75 negara, dimana Indonesia mengirimkan 11 orang atlet yang berasal dari SKO Ragunan dan berhasil meraih 4 medali perunggu.  Raihan perunggu tersebut masing-masing dikelas junior male, atas nama Muhammad Rizal, Jingga Joelanda Sukoco dikelas Cadet Blakbelt female, Kanaya Syakira dikelas Cadet Blakbelt female, dan Hasna Syakilla Gumilar dikelas Cadet colorbelt female.

Pada tanggal 1 September 2020 Indonesia mengirimkan partisipannya ke ajang 1st Korean Martial Art - Open Global Taekwondo Poomsae Championships 2020 yang diselenggarakan oleh World Taekwondo Poomsae Trainner Association (WTPTA), dimana dalam ajang yang diikuti oleh 60 negara tersebut, atlet asal Indonesia berhasil meraih 1 medali emas dan 3 perunggu. Medali emas diraih oleh Bhanurasmi Salasika Djokonugroho. Adapun perunggu diraih oleh Benedicta Gloriele Arhia Aritonang, Eljaz Arshya Ekaputra dan Kiera Alesha Anindita.

Indonesia juga mengikuti kejuaraan Internasional yang diselenggarakan oleh Online World Taekwondo Association (OWTA) bertajuk “online peace Championship 2020” yang diikuti oleh 33 negara termasuk Indonesia pada 30 September 2020 lalu. Di ajang yang diikuti oleh 400 peserta tersebut, Indonesia yang diwakili oleh Kumgang Taekwondo Academy (KTA) berhasil meraih 1 emas, 1 perak dan 4 perunggu di kategori Cadet Male. Event yang diperuntukkan untuk meningkatkan misi perdamaian di dunia, khususnya untuk saudara-saudara kita di Afrika tersebut juga melibatkan salah satu wasit international (IR) asal Indonesia,  Ferdianyah yang dipercayakan sebagai juri. Selain itu, Indonesia juga mengirim atletnya di ajang “1 st Bangladesh Taekwondo International Championships 2020” yang berlangsung 3 – 4 Oktober 2020.

Dan jika tidak ada aral melintang, pada tanggal 24 Oktober 2020 nanti, PBTI akan menggelar kejuaraan Ambassador Cup yang akan diikuti oleh para atlet baik dari dalam maupun luar negeri.

Ketua Umum PBTI Letjen TNI (Purn) H. M.Thamrin Marzuki berharap berbagai rangkaian kegiatan dan prestasi yang sudah dicapai tersebut dapat terus ditingkatkan. Apalagi saat ini beberapa daerah sudah mulai berganti kepengurusan, yang oleh PBTI sudah dilantik secara resmi, baik langsung di lokasi pelantikan seperti pelantikan Pengprov TI Banten, maupun pelantikan yang dilakukan secara online, antara lain Pengprov TI Jambi, Bali dan Kalimantan Selatan.

“Para pengurus baru harus tancap gas untuk melakukan berbagai cara mendorong prestasi taekwondo di daerahnya masing-masing agar makin meningkat.” Ungkap Thamrin.

Lebih lanjut Bapak Thamrin Marzuki juga menjelaskan bahwa selama pandemic covid – 19 ini, PBTI juga terus melakukan kerjasama dan koordinasi dengan berbagai stakehoders. Baik dengan World Taekwondo, ASEAN Taekwondo Federation, Asian Taekwondo, KONI, KOI dan Kemenpora dengan mengutus perwakilan pengurus untuk mengikuti kegiatan-kegiatan di lembaga-lembaga tersebut.

Beberapa kegiatan yang telah dilakukan antara lain, dibulan Februari 2020 Ketua Umum PBTI dan Menpora telah menandatangani MoU bantuan pra kualifikasi Olimpiade 2020 di Kantor kemenpora. Skema kerjasama ini ini bertujuan untuk meningkatkan efektifitas kebutuhan atlet pelatnas menuju olimpiade Tokyo 2020. 

Dibulan Maret, tepatnya pada tanggal 6 Maret 2020, PBTI menerima kunjungan dan menjalin kerjasama dengan Chairman ASEAN Taekwondo Federation Mr. Kris Wiluan di Kantor PBTI, Senayan Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum PBTI, Letjen TNI (purn) H. M. Thamrin Marzuki menyepakati kerjasama dengan ASEAN Taekwondo Federation terkait dengan upaya meningkatkan atmosfir dan kualitas olahraga taekwondo, khususnya di Indonesia.

Kegiatan lainnya adalah mengikuti sosialisasi pencegahan dan vaksinasi virus corona pada atlet serta official yang diikuti oleh perwakilan KOI, Kemenpora dan seluruh cabor  yang dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2020. Pada tanggal 28 Juni 2020 PBTI juga menyelenggarakan kegiatan virtual interview “the candidate of WT International Coach License”. Hasil dari kegiatan ini, PBTI kemudian mengutus perwakilan pelatih untuk megikuti coach License di Korea. 

Dikesempatan lain, pada tanggal 29 Juni 2020 PBTI juga mengikuti webinar dengan tema “Protokol Olahraga di Era New Normal Menuju Kebangkitan Olahraga Pasca Pandemik Covid – 19”, dan mengikuti berbagai sport webinar yang diselenggarakan beberapa kali oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Dalam masa pandemic covid – 19 ini, PBTI juga masih berkesempatan mengikuti kepelatihan IR untuk Paralympic Tokyo 2020, bertajuk  “Paralympic Top 50 IRS Virtual Training yang diselenggarakan 29 – 31 Agustus 2020.  PBTI juga berpartisipasi mengikuti Rakernas KONI dan Musornaslub KONI, dimana Ketua Umum PBTI dipercaya menjadi Pimpinan Sidang.

Untuk diketahui pula, saat ini PBTI telah mengikutsertakan 14 orang pelatih nasional  yang mulai dari tanggal 5 – 6 Oktober 2020 mengikuti World Taekwondo Online Coach Course. Menurut Ketua Umum PBTI, Bapak Letjen TNI (Purn) H. M Thamrin Marzuki, tujuan diikutsertakannya para pelatih nasional Indonesia dalam pelatihan ini adalah untuk menambah jumlah dan kapasitas pelatih nasional yang berlisensi sehingga kedepannya dapat digunakan mendampingi atletnya di ajang kejuaraan internasional yang diikuti.

Dan selama pandemic covid – 19 PBTI tetap konsisten sejak awal tahun 2020 bersama Kemenpora sedang menyusun buku Pengembangan Program Atlet Jangka Panjang/ Long Term Athlete Development (LTAD) cabang olahraga Taekwondo. Buku ini rencananya akan menjadi panduan bagi para pelatih dalam rangka mengidentifikasi bakat dan potensi atlet serta bagaimana mengkonstruksi kapasitas dan prestasi atlet dalam jangka panjang sesuai dengan parameter sport science. Dan sejauh ini, buku tersebut sudah hampir selesai dan diharapan awal tahun depan sudah bisa di sosialisasikan ke berbagai daerah. 

Ketua Umum PBTI juga mengingatkan, bahwa dengan masih massifnya wabah pandemic covid – 19 yang melanda tanah air, dirinya berpesan agar dalam setiap kegiatan taekwondo di daerah, pengurus daerah tegas menjalankan protokol kesehatan yang telah PBTI kirimkan ke seluruh pengprov TI, untuk dijalankan secara konsisten dan konsekwen. Walaupun saat ini virus corona (Covid – 19) masih belum mereda, jangan sampai wabah ini menghilangkan semangat dan kreativitas pengurus untuk melaksanakan program-program pembinaan dan pengembangan prestasi. *) Adt

 

Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) sukses menggelar kejuaraan nasional taekwondo online E – Poomsae 2020. Kejurnas ini diikuti oleh 93 atlet dari 23 propinsi di Indonesia dengan mempertandingkan 7 nomor kategori. Yaitu beregu putra dan putri, free style putra dan putri,  individual putra dan putri serta pair (berpasangan).

Kejuaraan yang dibuka oleh Ketua Umum PBTI, Letjen TNI (Purn) H.M Thamrin Marzuki yang dihadiri pula oleh Ketua Umum KONI, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman ini, akhirnya menetapkan Jawa Barat sebagai kampiun juara umum.  Jawa Barat meraih total 3 medali emas dan 1 perak. Peringkat kedua direbut Jawa Tengah dengan meraih 2 emas dan 4 perak. DKI Jakarta harus puas diperingkat ketiga dengan memperoleh 1 emas dan 3 perunggu, disusul Jawa Timur diperingkat keempat dengan meraih 1 emas dan 1 perunggu.

Untuk diketahui, kejurnas taekwondo e – poomsae ini dilaksanakan secara virtual. Para peserta mengaplikasikan nomor yang dipertandingkan dari wilayahnya masing-masing. Dengan aplikasi yang telah disediakan oleh panitia, para wasit menilai peserta juga dari tempatnya masing-masing dari berbagai daerah.  Mengenai ketentuan aturan penilaian, tetap mengacu kepada standard aturan pertandingan yang biasa dilakukan secara konvensional dan tetap mengacu kepada rule of World Taekwondo (WT). Untuk kejurnas kali ini, terdapat 16 wasit yang bertugas yang berasal dari 16 propinsi yaitu Papua Barat,Sulteng, Sultra, kaltim, Kalteng, Jatim, Jogya, Jateng, Jabar, Banten, DKI, Sumsel, Jambi, Riau dan Kaltara.

Terkait dengan hasil kejurnas e – poomsae 2020 ini, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBTI, Yefi Triaji mengatakan bahwa dirinya sangat mengapresiasi dan berterima  kasih kepada seluruh pengprov TI yang mendukung kejurnas ini. Apalagi ini dilakukan ditengah Pandemi Covid – 19.

“Tanpa dukungan para Pengprov TI di seluruh Indonesia, tidak mungkin kejurnas ini bisa berjalan lancar dan sukses”. Ujar Yefi

Lebih lanjut Yefi mengatakan bahwa dirinya juga berterima kasih kepada Bidang pertandingan PBTI dan seluruh jajaran panitia yang telah memfasilitasi dan menyediakan aplikasi untuk kejurnas ini, sehingga kita semua, termasuk para wasit dapat bekerja dengan maksimal dan tetap menilai secara obyektif penampilan seluruh peserta.

Namun demikian, Yefi menilai bahwa dari hasil kejurnas poomsae ini, masih ada catatan penting yang harus menjadi bahan evaluasi kita bersama. Catatan penting tersebut adalah sebagian daerah masih menampilkan para atlet-atlet senior, yang seharusnya sudah bisa memberikan kesempatan kepada para atlet yang lebih muda.  Dan masih belum meratanya kualitas atlet didaerah-daerah.  Dua hal tersebut tentu harus menjadi bahan evaluasi kita bersama. Dirinya berharap jika system zonasi pembinaan dan pertandingan bisa diterapkan maksimal, dirinya yakin masalah gap atau tidak meratanya persebaran kualitas atlet ini bisa kita atasi.

“Dominasi  prestasi kategori poomsae masih belum tersebar merata keseluruh propinsi. Dari 23 propinsi yang berpartisipasi, hanya 9 propinsi yang memperoleh medali. Raihan emas juga masih didominasi dari daerah-daerah pulau Jawa saja.” Ungkapnya

Yefi berharap, seluruh Pengprov TI juga mengambil pelajaran dari hasil kejurnas taekwondo e – poomsae ini. Baik dari sisi kualitas atlet, pemerataan didaerah, maupun dari sisi regenerasi atlet.  Menurutnya, walaupun kualitas atlet baik, tapi jika stagnan pada aspek regenerasi, maka akan berdampak pada kekuatan taekwondo Indonesia nantinya dalam jangka panjang. Sebab menurutnya, yang memproduksi atlet nasional Tekwondo Indonesia Indonesia adalah pengurus di daerah. Oleh karenanya, pasca kejurnas, PBTI akan melakukan evaluasi bersama dengan para pengprov TI untuk menyikapi hasil kejurnas ini, sebagai bagian penting dari evaluasi program bidang pembinaan prestasi kedepan.

“Persaingan antar daerah untuk meraih tempat terbaik memang sangat penting, namun saya berharap pengprov TI juga bisa bersinergi untuk bisa saling membantu pengprov TI lain yang wilayahnya masih minim prestasi atletnya. Sebaliknya, daerah yang tertinggal prestasinya juga diharapkan lebih proaktif melakukan studi komparatif kepada daerah yang dianggap sudah baik prestasinya. Untuk Hal ini PBTI akan ikut bersama-sama mendorong dan memfasilitasi, guna proses pemerataan tersebut berlangsung.” Terang Yefi.

Hasil lengkap :

  1. Jawa Barat (3 emas, 1 perak)
  2. Jawa Tengah (2 emas, 4 perak)
  3. DKI Jakarta (1 emas, 3 perunggu)
  4. Jawa Timur (1 emas, 1 perunggu)
  5. Banten (1 perak, 2 perunggu)
  6. Sumatra Selatan (1 perak, 1 perunggu)
  7. Sulawesi Tengah (3 perunggu)
  8. DIY (2 perunggu)
  9. Kalimantan Tengah (1 perunggu)

Senayan Trade Centre (STC),
Senayan, Lantai 3 No.173B,
Jalan Asia Afrika. Jakarta Selatan
Telp: 021-29407769

Email: Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Cari

Peta Kantor PBTI